Robotic Process Automation di Indika Energy Group

Oleh: Liezl Fadrilan Widjaja
Di samping Artificial Intelligence dan Machine Learning, teknologi satu ini tidak kalah penting untuk diimplementasikan untuk keberlangsungan bisnis yang lebih efektif dan efisien.

Untuk mengantisipasi perkembangan transformasi teknologi yang begitu pesat, berbagai inisiatif telah dilakukan Indika Energy Group dengan menerapkan teknologi 4.0 yang relevan bagi bisnis. Kita telah mendengar adanya parade teknologi baru, inovasi dan prosedur yang tak ada habisnya.

Salah satu inisiatif untuk mempercepat upaya transformasi digital antar organisasi melalui teknologi adalah Robotic Process Automation (RPA), yang telah diimplementasikan oleh Tripatra dalam proyek yang sedang dilakukan Bersama Petrosea.

Apakah RPA itu?

RPA bukanlah robot fisik, ini adalah perangkat lunak robot yang biasa disebut sebagai “Bot Perangkat Lunak”. RPA adalah sebuah aplikasi teknologi, yang diatur oleh logika atau skrip bisnis terapan dengan menggunakan input data terstruktur, yang bertujuan untuk mengotomatiskan tugas-tugas bisnis yang berulang dan berbasis aturan yang sangat manual. Ini layaknya seorang asisten digital tetapi dengan data terstruktur.

Dengan platform RPA, perusahaan dapat mengkonfigurasi perangkat lunak atau “bot”, untuk menangkap transaksi pemrosesan layar, memanipulasi data, memicu respons alur kerja, dan berkomunikasi dengan sistem digital lainnya. Skenario RPA berkisar dari sesuatu yang sederhana seperti menghasilkan respon otomatis ke email hingga menerapkan ribuan bot, masing-masing diprogram untuk mengotomatiskan pekerjaan, misalkan saja untuk memproses transaksi ke sistem SAP ERP yang sudah kita terapkan sebelumnya.

Jangan bingung dengan istilah RPA dan Artificial Intelligence (AI), atau Machine Learning (ML). Dalam penjelasan sederhana, RPA adalah perangkat lunak yang digerakkan oleh proses otomatisasi dasar. Sementara AI dan ML seperti otak. ML secara cerdas membaca data, sementara AI memproses data dengan membaca dan menganalisis riwayat data tersebut.

RPA berkembang dari Assisted RPA generasi pertama menuju teknologi generasi berikutnya yang menggabungkan AI. Seperti yang didefinisikan dalam laporan penelitian dari Everest Group untuk UiPath, vendor RPA terkemuka, RPA dibagi menjadi empat kategori:

  • Attended RPA (RPA 1.0) – Diterapkan pada desktop pekerja, tujuan utama penggunaan RPA ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pekerja individu.
  • Unattended RPA (RPA 2.0) – Robot disebarkan di server terpusat yang bisa dikendalikan secara manual. Organisasi dapat memanfaatkan RPA dalam skenario ini untuk mengotomatiskan tugas dari ujung ke ujung, serta memungkinkan penjadwalan atau antrian alur kerja dari konsol kontrol pusat.
  • Autonomous RPA (RPA 3.0) – Kemajuan dari solusi RPA tanpa bantuan yang dapat menangani proses berbasis aturan yang lebih rumit, dengan beberapa pengambilan keputusan bawaan, seperti menangani perubahan prioritas untuk gaya penyeimbangan beban kerja yang lebih dinamis.
  • Cognitive RPA (RPA 4.0) – Dibangun di atas Autonomous RPA, Cognitive RPA dapat berintegrasi dengan teknologi AI seperti pembelajaran mesin dan pemrosesan bahasa alami. AI akan memungkinkan RPA untuk menangani data tidak terstruktur dari suatu proses, dan meningkatkan kemampuan seperti menggunakan computer vision untuk menemukan objek di layar.

Saat ini banyak yang masih belum paham akan pentingnya RPA bagi bisnis. Berikut ini beberapa manfaat dari implementasi RPA di sektor bisnis.

  • Lebih akurat dan konsisten

Robot berjalan karena dikonfigurasi dengan nol kesalahan dan memungkinkan kepatuhan terhadap persyaratan peraturan, akuntansi, atau keamanan.

  • Meningkatkan keterlibatan pelanggan dan vendor

Otomatisasi melalui RPA dapat menyebabkan kepuasan yang lebih tinggi bagi pelanggan internal dan eksternal.

  • Hemat biaya dan dapat meningkatkan produktivitas

RPA bekerja lebih cepat daripada manusia yang melakukan tugas yang sama, yang berarti perputaran yang lebih cepat.

  • RPA dapat menekan biaya pemrosesan hingga 80%

Dalam waktu kurang dari 12 bulan, sebagian besar perusahaan sudah memiliki pengembalian investasi yang positif, dan potensi pengurangan biaya akumulatif lebih lanjut dapat mencapai 20% tepat waktu.

  • Kelincahan dalam berbisnis (Agile)

Menerapkan RPA, tidak mahal dan non-invasif, yang berarti untuk memanfaatkan penggunaan perangkat lunak robot tidak perlu modifikasi pada teknologi yang mendasarinya. Implementasinya tidak mengganggu. Dapat memungkinkan adopsi, penerimaan, dan pelaksanaan metodologi agile yang lebih cepat. Mengurangi dampak perubahan yang tak terelakkan pada platform yang sudah ada.

Apa peran RPA dalam pekerjaan kita?

Teknologi yang berbasis “rule” mendominasi fungsi pendukung dalam hal perusahaan energi. Indika Energy telah mengidentifikasi proses utama dalam ekosistem di dalam Group dengan otomatisasi potensial seperti proses back-office di bagian Keuangan dan Akuntansi (Vendor dan Pemrosesan Faktur Pelanggan, Rekonsiliasi Bank atau Rekening, Pelaporan Pajak dan Pelaporan Manajemen).

Begitu juga proses TI seperti memantau server daftar periksa dan status transfer data. Contoh lainnya adalah Proses SDM seperti manajemen data karyawan, manajemen perjalanan dan biaya, administrasi surat penawaran dan pemilihan kandidat pegawai.

Teknologi RPA sama sekali tidak dirancang untuk menggantikan manusia tetapi lebih merupakan solusi transformasional tunggal yang melayani tujuan mempercepat dan memfasilitasi tugas. Membawa perusahaan kita ke tingkat digitalisasi berikutnya merupakan sebuah tantangan, mengidentifikasi kebutuhan organisasi dengan hal yang benar-benar bermanfaat adalah kunci untuk membuka nilai sebenarnya.

Mari kita lakukan ini bersama-sama untuk hadapi era baru!