Pekerja Profesional Indonesia Optimis dengan AI

92% profesional Indonesia yakin AI akan menjadi “rekan kerja di balik layar” dalam lima tahun ke depan.

Di tengah kekhawatiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bisa menyingkirkan manusia dari profesinya, LinkedIn justru mengungkapkan 78% pekerja profesional di Indonesia percaya bahwa AI akan mengubah cara kerja secara signifikan. 

Hal ini diungkap dalam hasil penelitian terbaru yang dilakukan platform jejaring sosial untuk profesional tersebut, seperti dikutip dari siaran pers, September lalu. Dalam laporannya, ditemukan bahwa AI generatif mendorong para profesional untuk beradaptasi dengan cara kerja baru di Indonesia. Lebih dari 7 dari 10 professional (78%) percaya bahwa AI akan membawa perubahan signifikan pada pekerjaan mereka di tahun-tahun mendatang.

LinkedIn mencatat, para pekerja profesional di Indonesia optimistis dan bersedia menyambut transformasi digital yang didorong oleh AI. Bahkan di kawasan Asia Pasifik, Indonesia menjadi komunitas yang paling tidak cemas terhadap perubahan yang mungkin dibawa oleh AI, pada pekerjaan di masa depan, dengan rasio lebih dari 26%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan India (60%), Filipina (57%), dan Singapura (47%).

Profesional di Indonesia juga tercatat menjadi yang paling tidak khawatir mengikuti perkembangan AI di tempat kerja. LinkedIn mencatat, angkanya yaitu 3 dari 10 (33%), yang jika dibandingkan dengan negara tetangga Singapura di 48%, dan 43% di Malaysia.

Serla Rusli, LinkedIn Career Expert, mengatakan penggunaan AI generatif di tempat kerja meningkat secara signifikan, dalam lanskap yang terus berubah seperti sekarang. “Meskipun proses adaptasi terasa sulit, kami antusias melihat banyak profesional Indonesia yang percaya diri meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk sukses di era AI,” kata Rusli.

Rusli juga menyebut, mayoritas profesional Indonesia (92%) yakin AI akan menjadi “rekan kerja di balik layar” dalam 5 tahun ke depan. Ini dinilai membuat profesional akan punya lebih banyak waktu luang untuk mempelajari keterampilan baru, fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif dan strategis, serta memperluas jaringan guna mendukung pertumbuhan karier.

Laporan LinkedIn juga mencatat, para profesional di Indonesia percaya AI akan menciptakan peluang karier yang lebih merata. 7 dari 10 (70%) profesional mengatakan AI akan membuka peluang kerja di luar kota-kota besar. Hal ini karena semakin banyak orang yang mengembangkan keterampilan AI dan memanfaatkan AI untuk bekerja jarak jauh.

Lalu bagaimana dengan Anda, apakah berpikir hal yang sama mengenai AI atau kecerdasan buatan?

 

Sumber: Liputan 6