COVID-19, Kamu Sudah Siap Divaksin?

Indonesia masuk tahap baru dalam upaya memerangi pandemi COVID-19: Vaksinasi. Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) telah memberikan izin penggunaan darurat bagi vaksin Covid-19 dari Sinovac, 11 Januari 2021 lalu.

Presiden Joko Widodo sendiri pada 13 Januari 2021 telah melakukan vaksinasi pertama di Indonesia yang dilaksanakan di Gedung Merdeka. Pasti banyak diantara kita yang masih bertanya-tanya tentang vaksin yang akan kita terima nantinya. Ada yang sangat yakin untuk mendapatkan vaksin, ada pula yang masih ragu untuk mendapatkannya. Sebelum kita semua, pada waktunya nanti menerima giliran vaksinasi, mari ketahui 5 serba-serbi dari vaksinasi ini dari berbagai sumber yang dihimpun tim Indikator:

  1. Efikasi dan Efektif

Kita semakin familiar dengan istilah “efikasi” sebuah vaksin. BPOM menyebut hasil efikasi Sinovac, vaksin yang pertama kali akan digunakan di Indonesia, di angka 65,23 persen. Apa arti dari efikasi?

Dilansir laman resmi WHO, efikasi vaksin adalah kemanjuran vaksin dalam presentase, yang menunjukkan kemungkinan penurunan insiden penyakit dalam kelompok yang divaksinasi, dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi. Sedangakan keefektifan vaksin adalah kemampuan vaksin untuk mencegah hasil yang diinginkan.

Mengenai efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,23 persen, epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, menyebut ini sudah cukup memadai. “Ini dasar yang kuat. Sinovac ini aman, halal, dan memiliki efikasi yang memadai. Saya sampaikan memadai, karena dia sudah memenuhi threshold (ambang batas),” sebutnya seperti ditulis Kompas.

  1. Apakah vaksin Sinovac aman? Jangan-jangan….

Dicky Budiman merujuk pada keterangan BPOM yang menyebut Sinovac merupakan kajian hasil uji klinis tahap 3 tidak hanya di Brasil dan Turki, tetapi juga di Bandung, yang sudah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehingga meminta masyarakat yang akan menerima vaksin untuk tidak ragu lagi terhadap vaksin Sinovac.

Menurut Dicky, mungkin akan ada sebagian orang yang akan bereaksi terhadap vaksin yang diberikan. Tetapi jangan khawatir, reaksi tersebut masih dalam taraf wajar seperti halnya kita mendapatkan vaksin lainnya.

  1. Apakah cukup sekali divaksinasi?

Vaksin COVID-19 akan berbeda. Masyarakat akan disuntik dua kali vaksin dengan selang waktu yang berbeda. Misalnya, hari ini di suntik vaksin Sinovac, 14 hari kemudian harus kembali disuntik. Maka kita harus ingat-ingat betul pada saatnya nanti.  Kenapa harus dua kali penyuntikan? Vaksin bekerja dengan memaparkan bagian kecil dari virus agar sistem imun bisa belajar mengenali sumber penyakit tersebut. Dengan memberikan lebih dari satu dosis vaksin, berarti memperbesar kemungkinan sistem imun untuk tubuh untuk mempelajari virus dan mencari cara menangkal infeksi berikutnya.

Pemberian vaksin dua kali memberikan kesempatan sistem imun tubuh untuk memproduksi lebih banyak antibodi. Dengan pemberian vaksin dua kali, maka tubuh terpapar lebih banyak antigen sehingga sistem imun membuat lebih banyak sel memori yang nantinya memicu respon antibodi yang lebih cepat dan efektif di masa datang.

  1. Siapa saja yang akan mendapatkan vaksin?

Menurut Kemenkes, setidaknya ada lima kelompok yang menjadi prioritas penerima vaksin yang rencananya akan dimulai pada Januari 2021 dan selesai pada Maret 2022, yaitu:

    • Pertama, para tenaga medis dan pelayanan publik, termasuk TNI/Polri dan aparat hukum. Kelompok ini diperkirakan berjumlah 3,4 juta orang.
    • Kedua, masyarakat (tokoh agama/masyarakat), perangkat daerah dari RT/RW hingga kecamatan, sebagian pelaku ekonomi. Populasi kelompok ini sekitar 5,6 juta orang.
    • Ketiga, seluruh tenaga pendidik dari PAUD hingga Perguruan Tinggi. Kelompok ini menyasar 4,3 juta orang.
    • Keempat, aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan lembaga legislatif/DPR). Kelompok ini menyasar 2,3 juta orang.
    • Kelima, peserta BPJS PBI, yaitu penerima jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu. Kelompok ini menyasar 86,6 juta orang.

Di luar kelompok prioritas, vaksin rencananya akan diberikan kepada masyarakat dan pelaku ekonomi dengan kapasitas 57,7 juta jiwa. Jadi rencananya seluruh warga Indonesia akan mendapatkan vaksin, hanya waktunya akan disesuaikan dengan jadwal setelah pemberian vaksin kepada kelompok-kelompok prioritas tersebut.

  1. Sudah ada vaksin. Sudah bisa lepas masker dan berkerumun, dong?

Tidak serta merata jika kita sudah disuntik vaksin maka semua virus akan hilang seketika. Tetap kita harus terus menerapkan protokol kesehatan. Selain baik untuk tubuh kita juga baik untuk kebersihan lingkungan sekitar kita juga. Saat ini bukan hanya 3M yang sedang digaungkan, tetapi penerapan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. Jadi, tetap bersabar dan tetap mematuhi protokol kesehatan ya.

Hal ini selaras dengan pesan yang selalu digaungkan Perusahaan. Selain menjaga kesinambungan operasional, faktor keselamatan karyawan menjadi salah satu concern Indika Energy Group sejak awal pandemi dimulai. Bersama dengan para sahabat perusahaan, Indika Energy Group juga melakukan inisiatif sosial penanggulangan COVID-19 ini yang diantaranya adalah dengan membangun fasilitas pemeriksaan PCR dan pusat isolasi sementara, serta melakukan aktivitas CSR dan donasi. Perusahaan juga mendukung adanya vaksin yang akan dilangsungkan dalam beberapa bulan ini. Mari kita sukseskan bersama program vaksinasi ini untuk Indonesia sehat dan lebih baik!