Sehat Finansial Menuju Kestabilan Masa Depan

Kesehatan tidak hanya mencakup kesehatan fisik dan mental, namun kesehatan finansial pun harus diperhatikan. Sudahkan kamu cek kesehatan finansialmu?

Work life balance, menjadi satu ungkapan yang menggambarkan hubungan ideal antara dunia kerja dan kehidupan. Ungkapan ini pun kemudian terus berkembang menuju titik ekuilibrium dalam kehidupan. Kini ungkapan yang semakin sering terdengar mengarah pada work and life integration

Dalam ungkapan ini tersirat bagaimana permasalahan dan perkembangan yang terjadi di kehidupan akan berpotensi mempengaruhi performa kerja di perusahaan, dan demikian sebaliknya. Potensi inilah yang kemudian dicari mitigasi dan solusinya. 

Hal ini melandasi rekan-rekan Human Capital Interport kemudian berusaha membangun komunikasi dengan karyawan melalui program Lunch and Learn. Berbagai topik telah diangkat dalam program ini, termasuk parenting, marriage and relationship, entrepreneurship dan beberapa waktu lalu terkait finansial

Interport membangun komunikasi dengan karyawan melalui program Lunch and Learn yang mengangkat berbagai topik termasuk parenting, marriage and relationship, entrepreneurship dan finansial. 

Kamis 7 Desember lalu, Interport menghadirkan Nadia Harsya, Independent Financial Consultant untuk membahas tema kesehatan finansial. Dalam sesi tersebut Nadia menuturkan bahwa jika ditelisik dari rasio kondisi finansial keluarga di Indonesia saat ini ternyata masih jauh dari kata sehat. Umumnya perencanaan keuangan sering dilupakan. “Penggunaan dana pada kebanyakan orang masih menggunakan keuangan dengan emosional bukan rasional, mengedepankan keinginan bukan kebutuhan’, tutur Nadia.

Sehat finansial merupakan pondasi rencana keuangan yang di dalamnya mencakup penghasilan yang stabil, aset yang lebih besar dari hutang, serta cash flow positif. “Sering kita dengar ungkapan bahwa uang itu tidak ada temannya, dan terkadang menjadi salah satu penyebab konflik, termasuk dalam rumah tangga. Sehingga penting untuk menyepakati filosofi keuangan yang akan diterapkan”, tutur Nadia membuka sesi kesehatan finansial. 

Pemahaman filosofi keuangan ini tidak hanya bagi karyawan yang sudah berkeluarga namun juga harus dipahami karyawan lajang, sehingga terbiasa sejak dini mengelola keuangan dengan baik. Lalu bagaimana cara mendeteksi apakah kondisi keuangan kita sudah sehat? 

  • Aset lebih besar dari pada hutang

Sering kita tidak sadar bahwa hutang yang dimiliki lebih besar dari aset yang dimiliki. Aset lancar atau yang sering disebut dengan aset investasi adalah tabungan, deposito, reksadana, saham dan nilai tunai asuransi, sedangkan aset fix adalah tanah, rumah, apartemen, perhiasan, kendaraan serta barang koleksi. Sementara hutang mencakup KPR, KTA, kartu kredit, pay later, hingga hutang kepada orang lain. 

Untuk memastikan ini rumusnya cukup sederhana yaitu: aset – hutang = tidak minus.

  • Cashflow positif 

Seperti ilustrasi berikut, cash flow yang sehat itu jika pengeluaran tidak lebih besar dari penghasilan atau sesuai ungkapan tidak besar pasak daripada tiang. 

  • Menabung sedikitnya 10% dari pendapatan setiap bulan

Jika tidak dipaksakan untuk disisihkan memang tidak akan pernah berhasil untuk menabung setiap bulannya. Jadi teguhkan niat untuk bisa tetap menabung minimal 10% dari pendapatan setiap bulannya, dan sisihkan dari awal bulan saat menerima gaji bukan menunggu sisa gaji yang ada.

  • Cicilan bulanan maksimal 30% dari pendapatan

Punya hutang itu tidak apa, asalkan bisa membayar dan menerima manfaatnya, bisa menjadi aset, masa guna lebih lama dari masa cicilan yang ditanggung, dan diutamakan untuk barang-barang yang produktif atau nilainya naik. 

  • Memiliki dana darurat

Dana darurat sangat penting untuk kelangsungan hidup di masa depan. Sebaik-baiknya orang berencana pasti harus mempunyai rencana cadangan. Ilustrasi terkait besaran dana darurat yang harus disiapkan adalah sebagai berikut. 

Jadi apakah kondisi keuanganmu sudah sehat? Dari 5 variabel yang harus diperhatikan, sudah berapa yang di check list? Jika banyak yang belum, yuk kita segera merencanakan agar masa depan kita jauh lebih baik dari sekarang.