RUPS Luar Biasa, Petrosea Informasikan Rencana Usaha Baru

Pemegang saham Petrosea menyetujui rencana penambahan jenis-jenis usaha baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Pada 10 Juni 2021, Petrosea menggelar RUPSLB dengan bahasan utama terkait penambahan kegiatan usaha baru, termasuk pembahasan studi kelayakan tentang perubahan kegiatan usaha perseroan dalam rangka pemenuhan persyaratan dan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

RUPSLB ini dihadiri Purbaja Pantja (Komisaris), Hanifa Indradjaya (Presiden Direktur), Romi Novan Indrawan (Direktur), dan Meinar Kusumastuti (Direktur). Sedangkan Richard Bruce Ness (Presiden Komisaris) dan Osman Sitorus (Komisaris Independen) turut hadir secara online.

Inisiatif strategis dalam penerapan teknologi industri 4.0 dan hal itu merupakan kunci bagi perseroan dalam menghasilkan kinerja yang kuat.

Dalam paparannya, Purbaja memberikan beberapa gambaran umum terkait perusahaan. Ia memaparkan, dampak COVID-19 yang telah menyebabkan perubahan besar di seluruh aspek kehidupan, termasuk tantangan ekonomi global. Tahun 2021 juga diprediksi  tidak kalah menantang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, Petrosea telah membuktikan bahwa inisiatif strategis dalam penerapan teknologi industri 4.0 dan hal itu merupakan kunci bagi perseroan dalam menghasilkan kinerja yang kuat. “Kondisi umum ini mengharuskan kita untuk berubah dan beradaptasi dengan cepat, agar dapat terus maju di tengah ketidakpastian dan tantangan usaha, yang berdampak langsung terhadap kinerja operasional Petrosea demi memastikan keberhasilan sustainable superior performance di masa mendatang,” jelas Purbaja.

3D yaitu Diversification, Digitalisation, and Decarbonisation yang menjadi enabler dan pilar kunci perseroan untuk terus mengembangkan value proposition.

Sementara itu, Hanifa memaparkan tentang strategi 3D yang telah dilakukan Petrosea sejak akhir tahun 2019 Strategi 3D yaitu Diversification, Digitalisation, and Decarbonisation yang menjadi enabler dan pilar kunci perseroan untuk terus mengembangkan value proposition

Direksi kemudian mengajukan persetujuan kepada komisaris atas penambahan usaha Petrosea, yaitu Digitalisasi, 3D Printing & Rebuild Centre, Lembaga Pelatihan Kerja dan Sertifikasi, serta Engineering Procurement & Construction.

Penambahan usaha Petrosea, yaitu Digitalisasi, 3D Printing & Rebuild Centre, Lembaga Pelatihan Kerja dan Sertifikasi, serta Engineering Procurement & Construction.

Dalam kesempatan yang sama, Direksi juga menjelaskan bahwa usulan beberapa kegiatan usaha baru tersebut telah melalui studi kelayakan, baik itu analisa kelayakan teknis, analisa kelayakan pola bisnis, analisa kelayakan model manajemen, analisa kelayakan pasar maupun analisa kelayakan keuangan.

Menanggapi usulan tersebut, RUPSLB memberikan persetujuan dengan suara bulat dan memberikan kuasa serta wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan, untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan keputusan tersebut.