Mengenal Pelabuhan Patimban, Proyek Strategis Untuk Indonesia

Jadi bagian dalam konsorsium, PT Indika Logistic & Support Services (ILSS) berkontribusi dalam menunjang pembangunan perekonomian nasional melalui Proyek Pelabuhan Patimban.

Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam menunjang perekonomian Indonesia. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan masyarakat. Untuk mendukung hal ini, Proyek Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat dibangun untuk menjadi bagian dari upaya menciptakan koridor ekonomi di kawasan Pantai Utara Jawa.

30 Desember 2020 lalu, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menunjuk Konsorsium Patimban sebagai Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dalam Proyek Pelabuhan Patimban. Salah satu anggota dari Konsorsium tersebut adalah PT Indika Logistic & Support Services (ILSS), anak usaha Indika Energy yang bersama dengan anggota konsorsium lainnya yaitu PT CT Corp Infrastruktur Indonesia, PT U Connectivity Services dan Terminal Petikemas Surabaya, akan menjadikan Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan yang modern dan efisien dengan penggunaan teknologi terkini.

Pelabuhan Patimban memang disiapkan untuk dapat menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang mengintegrasikan seluruh mata rantai pasok – sekaligus menjadi pelabuhan baru berskala internasional untuk melengkapi pelabuhan lainnya yang saat ini beroperasi. Patimban diharapkan akan memberikan multiplier effect yang selain sebagai pelayanan transportasi dan logistik di Indonesia – juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat secara umum, misalnya melalui penyediaan lapangan kerja.

“Operasi Patimban akan dibagi menjadi 2 area terminal yaitu Terminal Kontainer dan Terminal Kendaraan. Operasional Terminal Kendaraan akan dimulai sekitar November 2021 sedangkan Terminal Peti Kemas tiga tahun berselang setelah pembangunan fasilitas infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya siap. Kedua terminal ini akan digunakan untuk memfasilitasi kegiatan domestik, ekspor dan impor,” tutur Yukki Nugrahawan Hanafi, Wakil Direktur Utama ILSS.

Kontribusi ILSS dalam proyek ini merupakan bagian dari transformasi Indika Energy untuk diversifikasi usaha dengan terus memperluas portofolio non-batubara.

Keuntungan strategis lainnya adalah lokasi Patimban yang dekat dengan sentra industri Jawa Barat sehingga biaya logistik yang dikeluarkan oleh pelaku industri akan lebih efisien. Hal positif lainnya adalah dengan hadirnya Pelabuhan Patimban, tingkat kemacetan di DKI Jakarta dapat berkurang – mengingat sebagian lalu lintas angkutan berat ke luar wilayah Ibukota akan turut beralih.

Peran ILSS dalam proyek ini merupakan bagian dari strategi dan komitmen perusahaan yang bertransformasi dari fokus utamanya di industri batubara, menjadi lebih terdiversifikasi dengan terus memperluas portofolio non-batubara.

Selain Proyek Patimban, berbagai langkah diversifikasi lainnya juga terus dilakukan, diantaranya dengan membangun terminal penyimpanan BBM di Kariangau, Kalimantan Timur, untuk ExxonMobil yang telah beroperasi sejak awal November 2020, serta investasi strategis di perusahaan pertambangan emas Nusantara Resources Limited (Nusantara).

Harapannya dengan kemampuan di bidang pertambangan didukung inisiatif digitalisasi yang telah diterapkan, Indika Energy akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.