Kreativitas Tanpa Batas, 3 Grantee Keren Dapat Dukungan Indika Foundation

Perbesar impact, Indika Foundation berikan dukungan pendanaan untuk 11 grantee yang usung program wujudkan Indonesia yang damai dan toleran.

Indika Foundation, sebuah Yayasan yang berada di bawah naungan Indika Energy Group (IEG) memberikan dukungan kepada beberapa grantee untuk memperbesar impact bagi terwujudnya Indonesia yang damai dan inklusif dengan mengajarkan kemampuan bernalar kritis serta sosial emosional.

Saat ini Indika Foundation yang didirikan oleh Indika Energy Tbk pada 15 Februari 2017, telah memberikan pendanaan untuk individu, organisasi, komunitas, dan wirausaha sosial yang mendukung perwujudan Indonesia yang damai dan inklusif melalui pemberdayaan individu, penciptaan ruang interaksi, peningkatan kemampuan literasi yang baik, dan penguatan semangat bergotong royong, dengan jumlah pendanaan sebanyak 11 penerima.

Dari 11 penerima pendanaan, ada 3 program menarik yang akan diulas oleh Indikator, yuk kita kulik satu persatu!

Indika Foundation memberikan pendanaan untuk individu, organisasi, komunitas, dan wirausaha sosial yang mendukung perwujudan Indonesia yang damai dan inklusif.

BullyID 

BullyID merupakan program pengembangan platform dan pendampingan korban kekerasan berbasis gender, utamanya di ranah siber. Program ini memiliki objektif untuk meningkatkan akses dukungan psikologis dan dukungan hukum bagi korban dan penyintas kekerasan/pelecehan berbasis gender.

BullyID juga memberikan edukasi terkait cara melaporkan kekerasan berbasis gender dan hak-hak mereka sebagai korban/penyintas. Berkolaborasi dengan Kemkominfo dan Kementerian PPPA, beberapa video edukasi BullyID akan dipublikasikan di channel YouTube Kementerian PPPA.

Saat ini sebanyak 773 users telah terdaftar dalam aplikasi BullyID, dan 411 konsultasi telah dilakukan. Tidak hanya sampai pada kegiatan konsultasi saja, namun BullyID juga melakukan pendampingan terhadap korban. Beberapa kasus saat ini sudah ditangani, dan pelapor juga sudah mengetahui apa yang harus dilakukan setelah melakukan konsultasi. BullyID juga memastikan agar kerahasiaan data tetap terjaga.

Informasi lebih lanjut tentang BullyID bisa diakses di akun instagram @bullyidapp.

 

Bantu Guru Belajar Lagi 

Bantu Guru Belajar Lagi merupakan program pelatihan dan pendampingan guru untuk dapat menerapkan sudut pandang kebhinekaan dalam proses belajar mengajar. Program ini memiliki objektif agar Guru mampu memahami cara mempromosikan nilai toleransi dan keberagaman.

Program yang dilakukan dengan metode pelatihan dan kunjungan rumah ibadah secara virtual tersebut menunjukkan capaian yang menggembirakan, yaitu 100% dari total peserta mengalami peningkatan kapasitas dalam memahami cara berpikir kritis dengan ditunjukan dari hasil pre test dan post test. Selain itu semua guru juga membuat rencana aksi untuk mempromosikan nilai toleransi dan keberagaman pada sesi akhir pelatihan.

Emilia Maria, seorang peserta dari dari Jakarta mengucapkan terima kasih karena diingatkan lagi dengan 3 hal penting dalam pendidikan yaitu demokratis, berkeadilan dan tidak diskriminatif. “Ini adalah tiga hal yang sering terasa sederhana tetapi dalam implementasi kehidupan sering terlewati saat membuat kebijakan,” jelas Emilia.

Akun instagram Bantu Guru Belajar Lagi bisa diakses di @bantugurubelajarlagi.

Indonesia adalah bangsa yang besar, perlu kerjasama dan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan Indonesia yang inklusif, damai dan toleran.

Chatbot Bineka

Chatbot Bineka merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan para pemuka agama dari masing-masing agama yang ada di Indonesia. Pengguna yang ingin memahami tentang masing-masing agama dapat mengajukan pertanyaan dan hal itu akan dikurasi dengan narasumber para pemuka agama tersebut sebelum nantinya disajikan dalam aplikasi tersebut sebagai jawaban atas pertanyaan.

Pada seri pertama Chatbot Bineka, hari besar dari enam agama dan dua kepercayaan telah dieksplorasi dari perspektif tradisi, ritual, dan filosofi. Adapun agama/kepercayaan yang dieksplorasi yaitu Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu, Parmalim, dan Sunda Wiwitan.

Peluncuran Chatbot Bineka  sendiri dibuka oleh Ketua Dewan Pembina YPSIM dr Sofyan Tan bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim dan diisi oleh dua pembicara yaitu Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nino Aditomo dan Najelaa Shihab, penggagas gerakan Semua Murid Semua Guru.

Chatbot Bineka bisa diunduh di bit.ly/demochatbotbineka 

 

Pemberian grant/pendanaan yang dilakukan oleh Indika Foundation dilakukan untuk beberapa tujuan, yaitu menyebarkan pengetahuan perdamaian untuk meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat, pemberdayaan individu hingga mampu menjadi agen perubahan yang tangguh, penciptaan ruang interaksi untuk merubuhkan sekat dan prasangka, peningkatan kemampuan literasi yang baik, sehingga tidak rentan terjerumus informasi yang tidak valid dan terakhir sebagai penguatan semangat kerelawanan untuk bergotong royong membangun Indonesia.

Menurut Managing Director Indika Foundation, Ayu Kartika Dewi, kolaborasi dengan berbagai organisasi, komunitas dan individu dalam bentuk pemberian grant ini diharapkan akan mampu mempercepat terwujudnya Indonesia yang lebih damai dan toleran. “Indonesia adalah bangsa yang besar, perlu kerjasama dan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan Indonesia yang inklusif, damai dan toleran.” tegas Ayu.