Kideco ESG Day, Komitmen Bersama Wujudkan Keberlanjutan

Upaya Kideco dalam membangkitkan komitmen karyawan dan mitra bisnis akan keberlanjutan.

Kideco menggelar ESG Day pada 20-30 Juni 2022 yang disertai berbagai kegiatan besar dan menarik. Pada puncak acara di 30 Juni, Direktur Utama Kideco Kurnia Ariawan menyatakan betapa besar magnitude acara ini bagi Kideco maupun mitra bisnisnya. 

Kurnia menuturkan bahwa program ESG sudah dilakukan sejak 2021, melalui segala bentuk diskusi dan peraturan. Namun belum mencapai level paling bawah dan keluarga. Maka dengan event ini, Kurnia berharap seluruh karyawan menjadi lebih paham makna ESG. 

Road to ESG 

Berbagai ragam acara dilangsungkan dalam 10 hari penyelenggaraan acara. ESG Day terbagi atas dua fase, yaitu Road to ESG dan ESG Day (acara puncak). Diawali oleh acara pembukaan di 20 Juni secara online, dan dihadiri oleh 350 orang peserta dari seluruh perwakilan Kideco dan mitra kerja secara daring. 

Keesokannya digelar Webinar Bijak Sampah bekerja sama dengan Waste4Change, yang diikuti 250 peserta dari karyawan dan mitra kerja. Di siang hari, berlangsung kegiatan offline kampanye pengelolaan sampah yang dihadiri oleh karyawan Kideco, baik dari Jakarta maupun mine site.

Pada 26 Juni, acara dilanjutkan dengan aksi bank sampah atau Waste Management, sebagai kelanjutan dari agenda Waste4Change di mine site Kideco yang dihadiri oleh 140 orang peserta , perwakilan dari setiap divisi dan departemen, BOD, team manager, kontraktor, serta Persatuan Istri Karyawan dan Karyawati (Periska). Aksi ini merupakan langkah awal edukasi untuk pemilahan jenis sampah yang akan dibuang sehingga dapat dikelola  lebih baik.

Para karyawan perempuan maupun anggota Periska, mendapat kesempatan mengikuti kompetisi Ide ESG sebagai bagian dari inisiatif women empowerment. Panitia menerima 9 proposal dengan ide-ide, dan kemudian diseleksi menjadi 5 besar finalis yang diundang untuk mempresentasikan ide-idenya di depan juri dengan 3 besar yang menjadi pemenang pada 28 Juni 2022. Ide yang masuk beragam, mulai dari pemanfaatan sisa sampah kulit bawang menjadi pupuk organik, pemanfaatan grey water atau limbah air rumah tangga untuk Ecotech Garden dengan menggunakan tanaman hias.

Menyambut program di ESG Day, Kurnia menyatakan pihak manajemen sangat concern terhadap peranan wanita dalam operasional perusahaan. Terlebih persentase pekerja wanita di manajemen saat ini sangat minim, sehingga pihaknya ingin meningkatkan jumlah pekerja wanita dalam angkatan kerja. “Kami menargetkan sebelum akhir 2022, minimal ada satu manajer wanita di masing-masing divisi,” jelasnya. 

Kurnia juga menambahkan akan terus mengembangkan aktivitas wanita yang saat ini dipimpin oleh Periska. “Ini tentu selaras dengan salah satu pilar Kideco yaitu keluarga. Sehingga kalau keluarga kuat, peranan istri baik, maka dapat berdampak positif pada kemajuan Kideco,” imbuhnya.

Kompetisi Environmental Management Innovation juga diadakan, untuk seluruh divisi kerja di Kideco mengirimkan ide atau konsep inovatifnya terkait lingkungan. Pemenang Kategori Ide diraih oleh Divisi Mining melalui Pembangkit Listrik Micro Hydro. Ide ini memanfaatkan kolam besar penampungan air bekas tambang sebagai tempat pembangkit listrik, dengan membangun turbin sebagai penggerak pembangkitnya. Dari dua kolam penampungan yang menjadi studi kasus, diproyeksikan dapat menghasilkan sumber tenaga listrik sebesar 6,4 kWp dan 5,9 kWp atau dapat menjadi sumber listrik untuk penerangan skala kecil. 

Sementara Kategori Implementasi diraih divisi SCM & AM lewat penggunaan panel surya sebagai sumber listrik penerangan kantor dan sumber pengisian tenaga forklift elektrik, serta penampungan air bekas pemakaian pencucian alat berat ditampung yang digunakan kembali untuk mengairi penanaman tumbuhan hidroponik.

ESG Day 

Puncak acara ESG Day digelar pada 30 Juni. Pada hari itu berkumpul 68 kontraktor dan Penanggung Jawab Operasi (PJO) untuk melakukan penandatanganan komitmen bersama pelaksanaan ESG. 

Dalam sambutannya Kurnia menjelaskan bahwa Kideco telah melakukan banyak inisiatif terkait ESG. Pengurangan emisi dalam aspek Environmental misalnya yang dilakukan melalui upaya penghematan bahan bakar alat berat, penggunaan solar panel, penanaman pohon, hingga pemulihan habitat di daerah aliran sungai (DAS) seluas 13.000 Ha sebagai upaya melakukan dekarbonisasi (penyerapan emisi). 

Di aspek Social, Kideco telah lama menyelenggarakan program CSR yang bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat sekitar site di masa depan. Mulai dari pendirian sekolah, pembangunan jalan, pemberian beasiswa universitas, hingga pelatihan guru. Sedangkan di aspek Governance, beberapa contoh pencapaian yang berjalan adalah jelasnya otorisasi, adanya dewan pengawas dalam hal ini dewan komisaris dalam menjalankan organisasi. Sementara untuk membuktikan bahwa proses internal di Kideco sesuai dengan standar internasional lewat sertifikasi ISO, salah satunya ISO 370001 Anti Bribery Management System. “Kita perlu terus mempertahankan sertifikasi tersebut,” tekan Kurnia. 

Penandatanganan komitmen bersama lantas dilakukan secara simbolis oleh 10 CEO kontraktor atau mitra bisnis di mine site dan 8 CEO di Jakarta. Terdapat empat butir komitmen bersama yang telah disepakati yaitu:

  1. Berkomitmen penuh dalam mendukung program dan target ESG yang sudah ditetapkan oleh Kideco
  2. Memastikan nilai perusahaan Kideco sebagai penggerak dari pelaksanaan ESG hingga pada seluruh individu dalam perusahaan mitra kerja
  3. Melaksanakan operasional bisnis yang mengedepankan keberlanjutan sesuai dengan prinsip-prinsip ESG
  4. Berkomunikasi, berkolaborasi dan berkoordinasi dengan TFT ESG Kideco dalam implementasi, analisis, monitoring, dan evaluasi untuk setiap inisiatif dan program ESG yang disepakati

Kideco menyadari tidak bisa berjalan sendiri. Bicara tentang ekosistem kerja di Kideco, berarti pula akan berhubungan dengan sekitar 60  kontraktor, dan ratusan sub kontraktor di bawahnya. Penggunaan fuel dalam proses produksi misalnya yang berkontribusi pada emisi gas buang, Kideco praktis hanya menggunakan 10% dari konsumsi fuel secara keseluruhan. Sementara 90% berada di pihak kontraktor dan sub kontraktor sehingga diperlukan komitmen bersama.

Ke depannya, secara periodik para mitra akan melaporkan inisiatif yang akan dijalankan. “Kami juga berharap ke depannya akan terjalin komunikasi, terutama dari kontraktor-kontraktor kecil untuk dapat memberikan ide tentang inisiatif ESG,” tutur Fezar Junaidi, Senior Manager Legal Kideco yang juga menjabat sebagai Kapten inisiatif ESG Kideco.

Tim kideco kini tengah menyusun program jangka pendek, menengah, dan panjang. Salah satunya akan berkomunikasi kepada kontraktor besar untuk dapat menginformasikan komitmen ESG ini kepada subkontraktornya, termasuk kemungkinan kebijakan yang sudah dilakukan oleh kontraktor besar, dapat ditiru oleh subkontraktor. Dalam jangka panjang, komitmen bersama ini diharapkan sudah menjadi sebuah budaya, dan dapat berkontribusi dalam target Indika Energy untuk mencapai netral karbon pada tahun 2050.