Interport Turut Kembangkan Smart Logistics Centre di Kawasan Industri Terpadu Batang

Studi bersama pengembangan smart logistics oleh Interport dan Kawasan Industri Terpadu Batang untuk optimalkan teknologi ramah lingkungan.

Profesionalisme Interport terus mendapat pengakuan, kali ini datang dari Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, dimana Interport mendapat kepercayaan untuk melakukan studi bersama pengembangan Smart Logistics Centre di kawasan tersebut.

Penandatanganan nota kesepahaman antara kedua perusahaan dilakukan pada 3 September 2021 yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Investasi/BKPM Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman dihadiri dan disaksikan oleh Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi/Kepala BKPM, Ikmal Lukman selaku Plt. Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama, Imam Soejoedi selaku Deputi bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, dan Yukki Nugrahawan Hanafi selaku Komite Penanaman Modal BKPM.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Alif Sasetyo, Direktur Interport, dan Galih Saksono, Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang.

Salah satu fokus Interport adalah aspek green dan smart selaras dengan upaya inovasi dan proses yang ramah lingkungan.

Nota Kesepahaman sendiri memuat kesepakatan untuk melakukan studi bersama terkait area terpadu logistik yang dikenal sebagai Smart Logistics Centre dimana  diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi para mitra di Kawasan Grand Batang City dengan optimalisasi teknologi berbasis ramah lingkungan.

Dalam kesempatan tersebut, Alif mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Interport sebagai mitra studi bersama. “Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan, kepercayaan dan dukungan dari Kementerian Investasi, Kawasan Industri Terpadu Batang, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Batang sehingga Interport dapat turut berkontribusi dalam percepatan pertumbuhan perekonomian di Indonesia khususnya di Kawasan Industri Terpadu Batang” tutur Alif.

Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Studi Bersama ini, diharapkan kedua belah pihak dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan efisiensi iklim investasi di Indonesia, yang mencakup pemberdayaan sumber daya manusia di Jawa Tengah dan sekitarnya dengan membuka lapangan kerja terampil, tenaga ahli, serta nilai positif dan manfaat yang signifikan bagi seluruh mitra di Kawasan Industri Terpadu Batang.

Indika Energy saat ini bertransisi dan mendiversifikasi portofolio bisnisnya untuk mencapai netral emisi karbon pada tahun 2050.

“Salah satu fokus Interport dalam beroperasi adalah selalu mempertimbangkan aspek green dan smart yang secara konsep dan teknologi senantiasa selaras baik dalam hal inovasi, daur ulang, dan pengurangan limbah demi hasil serta proses yang ramah lingkungan” lanjut Alif.

Interport menawarkan solusi logistik yang handal, efektif, dan efisien bagi klien industri. Didukung oleh berbagai fasilitas dan infrastruktur mutakhir yang terintegrasi, Interport telah menjadi mitra logistik tepercaya bagi ratusan pelaku industri di seluruh Indonesia. Interport beroperasi di Jakarta, Surabaya, Sorong, dan Balikpapan dan didukung oleh lebih dari 200 karyawan.

Interport sendiri merupakan anak usaha Indika Energy yang saat ini bertransisi dan mendiversifikasi portofolio bisnisnya untuk mencapai netral emisi karbon pada tahun 2050. Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang serta teknologi yang nantinya akan digunakan diharapkan akan turut berkontribusi dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.