Indika Energy Perkuat Diversifikasi Usaha Wujudkan Masa Depan Berkelanjutan

Pada 19 April 2023 lalu di Jakarta, Indika Energy melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Dalam RUPST, Indika Energy menjelaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energi nasional, penguatan diversifikasi di sektor non-batubara, serta peningkatan kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mewujudkan netral emisi karbon terus menjadi fokus utama Perseroan. 

RUPST menerima laporan tahunan 2022, mengesahkan laporan keuangan tahun 2022, serta memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Komisaris atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilaksanakan dalam tahun 2022. RUPST juga menyetujui penggunaan laba Perseroan dan pembagian dividen final tunai sebesar US$ 73.169.140 atau sebesar Rp 208 per saham. 

Kinerja Indika Energy di tahun 2022 

Di tahun 2022, Indika Energy mencetak Laba Bersih sebesar US$ 452,7 juta, dan Laba Inti sebesar US$ 521,2 juta. Melalui Kideco Jaya Agung (Kideco), 28% dari total produksi batubara digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, yang melebihi ketentuan 25% Domestic Market Obligation (DMO). Indika Energy membukukan Pendapatan sebesar US$ 4.334,9 juta, atau naik 41,2% dibandingkan US$ 3.069,2 juta pada tahun 2021. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya harga jual batubara dimana indeks batubara Indonesia (ICI) 4 di tahun 2022 menjadi sebesar US$ 86,1 per ton atau naik 30,7% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Di tahun 2022, Indika Energy melaju cepat dalam melakukan diversifikasi usaha dan sekaligus memperkuat fondasi masa depan Indika Energy sebagai perusahaan investasi terdiversifikasi di Indonesia.

Di tahun 2022, Indika Energy melaju cepat dalam melakukan diversifikasi usaha dan sekaligus memperkuat fondasi masa depan Indika Energy sebagai perusahaan investasi terdiversifikasi di Indonesia. Percepatan terutama berasal dari sektor kendaraan listrik, energi terbarukan, solusi berbasis alam, dan mineral, serta peningkatan kinerja ESG Indika Energy Group,” tutur Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy. 

Pada tahun 2022, Indika Energy mengambil langkah besar dalam upaya diversifikasi ke bisnis rendah karbon, dekarbonisasi operasi dan melakukan divestasi dari bisnis tinggi karbon. Dua usaha patungan (joint venture) baru di sektor kendaraan listrik dan ekosistemnya, Ilectra Motor Group (IMG) dan Foxconn Indika Motor (FIM) juga dibentuk. 

IMG telah meluncurkan motor listrik ALVA One pada Agustus 2022 dan menyerahkan motor pertama kepada konsumen pada November 2022. Sementara di bidang tenaga surya, sepanjang tahun 2022, EMITS memperoleh kontrak hingga 40 MWp dan telah melakukan instalasi sebesar 13 MWp. 

Di bidang nature-based solutions (solusi berbasis alam), Indika Nature telah memulai penanaman pohon kaliandra dengan target seluas 7.500 Ha pada fase pertama. Indika Nature adalah pemegang konsesi hutan seluas 170.000 Ha yang bergerak di bidang perkebunan energi, jasa lingkungan, agroforestri, dan hasil hutan bukan kayu. 

Sementara itu di bidang mineral, di tahun 2022 Indika Energy telah mengakuisisi 100% kepemilikan di Mekko Metal Mining, melalui anak usaha Perkasa Investama Mineral yang bergerak di bidang pertambangan bauksit. 

Pada tahun 2022, Indika Energy juga menyelesaikan divestasi kepemilikan saham mayoritas di Petrosea, penyedia jasa dan teknik pertambangan, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengurangi eksposur terhadap bisnis tinggi karbon. 

Indika Energy percaya bahwa masa depan adalah apa yang kita kerjakan. Untuk mempercepat transisi menuju energi yang berkelanjutan, diperlukan kerja sama baik untuk mengembangkan solusi yang produktif dan inovatif.

Selaras dengan perjalanan menuju netral karbon, Indika Energy tetap mempertahankan fokus dan upaya untuk dekarbonisasi. ”Pada tahun 2022, Indika Energy berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca Scope 1 sebesar 14% dan mempertahankan intensitas emisi Scope 1 pada 0,022 ton CO2 ekuivalen per ton produksi batubara. Hal ini menunjukkan kemajuan yang baik, bahkan telah melampaui beberapa rencana target 2025 yang diantaranya untuk mengurangi 10% dari baseline emisi Perseroan di tahun 2020,” tutur Arsjad. 

Pada tahun 2022, Indika Energy kembali mendapatkan peringkat ESG: triple B (BBB) dari MSCI, dan perbaikan peringkat risiko oleh Sustainalytics dari 38,1 di 2021 menjadi 34,5 pada tahun 2022. MSCI dan Sustainalytics adalah lembaga penelitian, pemeringkatan, serta analisis tata kelola perusahaan dan ESG independen terkemuka dunia. Perseroan juga mendapatkan reafirmasi sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan dari British Standard Institute. 

Mendukung komitmen dan upaya bersama menuju keberlanjutan secara global, bersama anak usahanya, Indika Energy turut berpartisipasi dalam berbagai inisiatif eksternal, termasuk organisasi global, nasional, dan regional. Dekarbonisasi juga menjadi tema utama Perseroan ketika berpartisipasi dalam KTT Bisnis (B20) di Bali dan KTT Perubahan Iklim (COP27) di Mesir. Di B20, Indika Energy bergabung di Satuan Tugas Energi, Keberlanjutan, dan Iklim untuk merumuskan rekomendasi kebijakan tentang transisi energi berkelanjutan. 

Bagi Indika Energy, ini merupakan kesempatan penting untuk menawarkan perspektif Perseroan tentang transisi energi yang merata bagi Indonesia dan berkontribusi pada kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional. “Indika Energy percaya bahwa masa depan adalah apa yang kita kerjakan. Untuk mempercepat transisi menuju energi yang berkelanjutan, diperlukan kerja sama baik untuk mengembangkan solusi yang produktif dan inovatif,” tutur Arsjad.