Indika Energy Masuk Jajaran Saham LQ45

INDY resmi menjadi blue chip di Bursa Efek Indonesia, cerminan kinerja positif perseroan.

Bagi yang tengah belajar mengenai investasi atau trading saham, rasanya akan sudah tahu jika indeks LQ45 merupakan salah satu jenis indeks saham yang paling banyak dilirik oleh para investor dan trader saham.

Sejak 1 Agustus 2022, tiga saham baru resmi menjadi blue chip di Bursa Efek Indonesia. Tiga saham blue chip baru tersebut adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan kita boleh berbangga, PT Indika Energy Tbk (INDY). Saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan prima, serta beroperasi selama bertahun lamanya. Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip berada pada daftar indeks LQ45.

Dengan masuknya INDY, maka Indika Energy bersanding dengan nama-nama besar emiten lain yang sebelumnya sudah berada dalam jajaran anggota seperti Aneka Tambang Tbk (ANTM), Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Astra International Tbk (ASII), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), hingga Barito Pacific Tbk (BRPT).

Indeks LQ45 merupakan salah satu jenis indeks saham yang paling banyak dilirik oleh para investor dan trader saham.

Indeks LQ45 merupakan kumpulan dari saham-saham terbaik yang ada di pasar modal dan terdiri dari 45 emiten yang dilihat dari likuiditasnya. Salah satu kriteria penyeleksian saham LQ45 adalah saham yang sudah tercatat minimal selama tiga bulan di Bursa Efek Indonesia (BEI), aktivitas transaksi di pasar reguler yang dilihat dari nilai, volume serta transaksinya.

Indeks LQ45 ini memiliki tujuan sebagai pelengkap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memberikan informasi dan sarana objektif yang terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, hingga investor dalam memantau pergerakan harga saham-saham yang aktif setiap harinya.

Indika Energy semakin menarik di mata investor dan memiliki prospek penguatan bisnis di masa depan.

Indika Energy masuk ke jajaran konstituen indeks LQ45 untuk periode Agustus 2022 hingga Januari 2023. Masuknya INDY pada indeks LQ45 menjadi cerminan kinerja positif perseroan dan fundamental perusahaan yang baik. “Ini menjadi bentuk respon positif dari pasar atas bisnis perusahaan dan memperlihatkan optimisme investor akan kepastian ekonomi dan iklim industri kedepannya. Indika Energy semakin menarik di mata investor dan memiliki prospek penguatan bisnis di masa depan,” tutur Ricky Fernando, Head of Corporate Communications Indika Energy kepada media beberapa waktu lalu. 

Masuknya INDY ke dalam indeks LQ45, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta kepercayaan terhadap Indika Energy dan mampu mengundang lebih banyak investasi di perusahaan. “Hal ini tentunya akan menjadi dukungan yang sangat baik bagi indika Energy yang sejak 2018 berkomitmen untuk mengedepankan prinsip keberlanjutan, melalui berbagai langkah diversifikasi bisnis,” tutur Fernando. 

Hal ini menjadi dukungan yang sangat baik bagi indika Energy yang sejak 2018 berkomitmen untuk mengedepankan prinsip keberlanjutan, melalui berbagai langkah diversifikasi.

Dikutip dari beberapa pemberitaan media, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya sendiri merekomendasi saham INDY sebagai pilihan dari tiga saham blue chip baru tersebut. Hal ini karena kinerja INDY ditopang oleh harga komoditas batubara yang kembali naik pasca gangguan supply gas dari Rusia ke Uni Eropa. “Selain itu juga earning kuartal kedua diperkirakan akan meningkat karena tidak ada pembatasan ekspor batubara lagi,” terang Cheryl. 

Sebagai gambaran, per kuartal pertama 2022, INDY berhasil meraih laba bersih US$ 75,04 juta. Raihan laba ini membalik kondisi dari rugi bersih US$ 9,36 juta pada kuartal pertama 2021. Cheryl merekomendasikan beli saham INDY dengan target harga Rp 2.720. 

Selamat Indika Energy atas pencapaian baik ini!