Indika Energy Dukung Program Prioritas Presidensi B20

Presidensi B20 dengan program prioritas berupa global health architecture, digital transformation, dan energy transition akan diikuti sekitar 1.500 peserta dari berbagai negara.

Presiden Jokowi membuka Pertemuan Pendahuluan B20 atau B20 Inception Meeting secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada 27 Januari lalu. B20 (Business 20) merupakan sebuah forum dialog global yang terdiri dari para pebisnis, tokoh ekonomi, dan perusahaan serta organisasi bisnis  khususnya dari negara-negara G20. 

Indonesia resmi memangku Presidensi B20 untuk periode tahun 2022 dengan menerima estafet dari Italia pada B20 Summit tanggal 7-8 Oktober 2021 di Roma, Italia. Landasan utama B20 adalah advancing, innovative, inclusive, collaborative growth, sedangkan tema yang diambil oleh Indonesia tahun ini adalah “Recover Together, Recover Stronger”. B20 merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.

B20 merupakan ajang bagi komunitas bisnis internasional untuk turut serta dalam tata kelola perekonomian global dan ekonomi internasional serta regulasi perdagangan. Melalui pertemuan Satgas B20 (B20 Taskforce) dan Pertemuan Tingkat Tinggi B20 (B20 Summit), B20 melakukan pembahasan kebijakan dan rekomendasi yang dapat mendukung tugas G20 untuk mencapai ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang. B20 secara konsisten menyesuaikan prioritasnya dengan prioritas pada Pertemuan Tingkat Tinggi G20. 

Saat ini, Indonesia untuk pertama kalinya memegang mandat sebagai presidensi G20. Mandat ini dilaksanakan sejak 1 Desember 2021 sampai dengan 30 November 2022. Forum G20 sendiri memiliki posisi strategis karena secara kolektif merupakan representasi dari 60% penduduk dunia, 80% perekonomian dunia, dan 75% total perdagangan global.

Negara yang termasuk anggota G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Transisi energi diperlukan untuk memperluas akses terhadap teknologi yang bersih dan terjangkau, serta pembiayaan untuk mempercepat transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan.

“Presidensi Indonesia di G20 adalah sebuah kehormatan sekaligus kesempatan bagi Indonesia untuk berperan lebih besar dan menentukan bagi pemulihan perekonomian dunia, tata kelola dunia yang lebih sehat, adil dan berkelanjutan,” kata Jokowi.

Tahun ini G20 memiliki 3 prioritas utama yang oleh B20 turut didukung dan diselaraskan, yaitu global health architecture, digital transformation, dan energy transition. Arsitektur kesehatan global merupakan upaya Indonesia untuk memperkuat dan menyusun kembali tata kelola dan arsitektur kesehatan global pasca pandemi. Mendorong ASEAN, terutama Indonesia menjadi transfer hub untuk pengembangan dan produksi vaksin.

Transformasi berbasis digital membuat nilai-nilai ekonomi melalui teknologi digital serta mendorong digitalisasi sektor-sektor yang menjadi mesin pertumbuhan baru. Sedangkan transisi energi diperlukan untuk memperluas akses terhadap teknologi yang bersih dan terjangkau, serta pembiayaan untuk mempercepat transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan.

Untuk penyelenggaraan Presidensi B20, pemerintah menunjuk Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang sekaligus menjadi penanggung jawab Presidensi B20. Tema prioritas yang ingin dicapai KADIN Indonesia dalam gelaran tersebut yaitu Kemajuan Inovatif, Inklusif dan Pertumbuhan Kolaboratif.

Pertemuan tersebut akan dihadiri sekitar 1.500 peserta dari negara-negara anggota G20 yang terdiri dari para pemimpin bisnis, pejabat tinggi pemerintah, asosiasi bisnis, dan akan diisi oleh beberapa pembicara utama yang membahas isu-isu prioritas perekonomian global.

KADIN Indonesia telah menyiapkan 17 program untuk lima tahun ke depan yang fokus pada empat prioritas utama yaitu:

  • Memulihkan kesehatan dan meningkatkan infrastruktur kesehatan nasional
  • Meningkatkan ekonomi nasional dan daerah
  • Mendorong kewirausahaan 
  • Membangun kapabilitas serta memperkuat internal organisasi dan regulasi

“Sebagai forum komunikasi dan konsultasi pelaku bisnis Indonesia dengan masyarakat nasional dan internasional, KADIN Indonesia sangat mendorong dunia usaha untuk menggunakan forum B20 ini untuk saling berbagi informasi dan teknologi, mengembangkan solusi yang produktif dan inovatif, serta meningkatkan kerja sama, baik di tingkat sektoral maupun lintas sektoral, di tingkat regional maupun nasional dan internasional,” kata Arsjad Rasjid, Ketua KADIN Indonesia, dalam sambutannya di acara opening ceremony Inception Meeting B20 Indonesia Summit 2022.

Tahun ini, KADIN Indonesia berencana melaksanakan side event B20 di beberapa lokasi di Indonesia. Tujuannya agar dapat membuka pintu bagi dunia untuk menjelajahi Indonesia dan memperkenalkan keanekaragaman budaya serta keindahan Indonesia.

Indika Energy sendiri sebagai sebuah perusahaan nasional dengan portofolio terdiversifikasi menyatakan dukungannya atas tiga program prioritas B20, yaitu global health architecture, digital transformation, dan energy transition.

Indika Energy juga telah melakukan berbagai langkah strategis terkait transisi ke arah bisnis yang berkelanjutan dengan melakukan diversifikasi usaha ke sektor rendah karbon.

Terkait global health architecture sebagai prioritas pertama B20, Indika Energy menunjukkan dukungannya dengan turut andil dalam program kesehatan pasca pandemi, dimana Indika Energy bekerjasama dengan KADIN Indonesia untuk melakukan program vaksin  kepada masyarakat luas.

Program vaksinasi yang dilakukan oleh Indika Energy antara lain Vaksinasi Gotong Royong yang ditujukan kepada sekitar 21.650 karyawan dan keluarga Indika Energy Group. Vaksinasi Gotong Royong tersebut dilaksanakan untuk mendukung pemerintah mencapai target vaksinasi nasional dan mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. Kesehatan dan keselamatan karyawan menjadi fokus utama perusahaan sebagai upaya menjaga kesinambungan operasional dalam mendukung kedaulatan energi Indonesia.

Selain Vaksinasi Gotong Royong, Indika Energy yang berkolaborasi dengan KADIN Indonesia juga turut menggelar program Vaksinasi Merdeka. Vaksinasi yang digelar dengan metode drive-thru ini mampu menjangkau 500 orang per harinya. Dengan adanya fasilitas drive-thru, maka masyarakat semakin mudah dalam mendapat vaksinasi.

Pada program transformasi digital, Indika Energy juga sudah melakukan berbagai usaha dalam transformasi digital di setiap lini bisnis yang dijalankan sehingga bisnis menjadi lebih modern dan efisien. Di Petrosea misalnya, terdapat beberapa inisiatif terobosan dalam digitalisasi Supply Chain Management (SCM) selama tahun 2021, seperti Warehouse Management Sistem (WMS), Hydrocarbon Management Sistem (HMS), price transparency serta Ariba. 

Sementara itu di Interport, transformasi digital bisa dilihat dari kerjasama kemitraan strategis bersama SAP Express dan Power Commerce Asia, mengembangkan resolusi dan ekosistem digital yang terintegrasi di Indonesia. Kemitraan ini memadukan kapabilitas Interport yang memiliki jaringan luas dalam menangani transaksi lintas negara, dengan SAP Express yang saat ini memiliki 209 warehouse point di seluruh penjuru tanah air.

Sedangkan terkait transisi energi, Indika Energy juga telah melakukan berbagai langkah strategis terkait transisi ke arah bisnis yang berkelanjutan dengan melakukan diversifikasi usaha ke sektor rendah karbon, misalnya electric vehicle, solar panel dan berbagai kegiatan bisnis yang menunjang kelangsungan keberlanjutan lingkungan. 

Salah satu wujud komitmen Indika Energy dalam melakukan transisi energi ke arah energi bersih salah satunya melalui kemitraan dengan Fourth Partner Energy, pengembang solusi tenaga surya terdepan di India, mendirikan Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) – sebuah perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia, yang berfokuskan pada sektor industri dan komersial.

Transisi energi ke arah energi bersih juga dilakukan oleh Kideco yang telah membangun PLTS berkapasitas 409 Kilowatt Peak (KWP). PLTS tersebut diinstalasi di lingkungan perumahan karyawan Kideco dengan menggunakan solar panel (fotovoltaik) sebanyak 999-unit yang terpasang di dasar dan atap rumah dengan menggunakan 3 inverter. Dalam jangka panjang, PLTS di Kideco ini diperkirakan dapat mengurangi konsumsi diesel sebanyak 45% sehingga tidak hanya membuat biaya produksi listrik lebih efisien namun juga akan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Berbagai upaya yang telah dilakukan Indika Energy tersebut selaras dengan tiga program prioritas B20, yaitu global health architecture, digital transformation, dan energy transition, yang diharapkan akan dapat membantu pemerintah mewujudkan Indonesia yang berkelanjutan.