Indika Energy Bergerak Menuju Ekonomi Hijau

Bergerak ke arah yang lebih baik untuk keberlanjutan masa depan. Investasi Indika Energy dalam sektor energi baru dan terbarukan (EBT) merupakan bagian dari upaya menuju ekonomi hijau.

Saat menjadi panelis dalam sebuah talk show yang digelar secara daring oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) pada 27 April lalu, Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy menjelaskan peta perjalanan Indika Energy Group menuju perusahaan energi yang terdiversifikasi dan ramah lingkungan. Menurut Arsjad, Indika Energy berkomitmen untuk meraih 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 mendatang.

Talk show yang bertajuk Race to Zero (R2Z) ini merupakan sebuah kampanye global yang dipimpin oleh UNFCCC untuk menggalang dukungan dari sektor bisnis, pemerintah, serta investor dalam upaya mendukung keberlanjutan.

Menurut Arsjad, saat ini Indika Energy sedang dalam proses menuju energi yang bersih. Usia Indika Energy saat ini 20 tahun, namun secara Group telah hampir lima dekade Indika Energy tumbuh dan berontribusi untuk negeri. Karenanya, saat ini Indika Energy melihat kembali visi dan misi perusahaan-perusahaan yang ada dalam lingkup Indika Energy Group, dan menyesuaikannya dengan perkembangan saat ini.

Kami me-reinventing kembali diri kami, kami meninjau kembali visi kami, dan melihat berbagai peluang dan strategi baru.

“Indika Energy hari ini berfokus pada layanan sumber daya energi, jasa energi dan juga infrastruktur tetapi kami me-reinventing kembali diri kami, kami meninjau kembali visi kami, dan melihat berbagai peluang dan strategi baru”, jelasnya.

Lebih lanjut, Arsjad menjelaskan, salah satu strategi yang saat ini dilakukan Indika Energy adalah masuk ke sektor EBT. “Investasi kami di sektor ini tidak sedikit. Bersama mitra kami, investasi ini akan digunakan untuk pengembangaan EBT termasuk energi surya. Kami juga telah mendirikan sebuah perusahaan dalam bidang kendaraan listrik. Ke depannya, Indika Energy akan terus melihat peluang lainnya dan bergerak menuju ekonomi hijau lainnya” tutur Arsjad.