Building Leaders for The Future

Board of Commissioners and Board of Directors (BOC – BOD) Induction 2022 sukses menghasilkan awareness para pemimpin dalam menyikapi berbagai tantangan dan peluang yang datang.

Pada tahun 2021 ketika Indika Energy memulai komitmennya kepada emisi nol bersih, terdapat satu tambahan value perusahaan, yaitu “agility” atau ketangkasan. Indika Energy percaya bahwa seluruh elemen di dalam organisasi harus lebih didorong untuk lebih mengembangkan kreativitas mereka dalam mencari solusi out-of-the-box yang dapat membantu mendorong tujuan keberlanjutan perusahaan.

Untuk merealisasikan hal itu, maka perlu terus mengoptimalkan keterampilan manajemen sumber daya dan pengembangan karyawan, serta membangun pemimpin masa depan. Diantaranya adalah melalui BOC – BOD Induction yang dilakukan setiap tahun dan dihadiri oleh seluruh pimpinan di Indika Energy Group. 

BOC – BOD Induction 2022 berlangsung pada 7-8 Agustus lalu di Rancamaya Hotel, Bogor, dengan mengambil tema “Progressing Towards Sustainability” dan dihadiri oleh para BOC dan BOD, serta para pemimpin di Indika Energy Group.

Arsjad Rasjid, Direktur Utama Indika Energy menyatakan, kita harus terus jeli melihat dan menyikapi tantangan baik dalam konteks ekonomi, maupun perubahan dan kedinamisan tren di dunia. “Bersama kita maju ke dunia baru, model bisnis yang baru dengan banyak aspek yang baru dan krusial bagi dunia seperti pangan, air dan yang kita tekuni saat ini, energi”.

Bersama kita maju ke dunia baru, model bisnis yang baru dengan banyak aspek yang baru dan krusial bagi dunia seperti pangan, air dan yang kita tekuni saat ini, energi.

Sementara pada sesi pembukaan, Azis Armand, Wakil Direktur Utama dan Group CEO menekankan bahwa pada tahun 2021 disamping menyatakan kembali tujuan perusahaan dan memodifikasi pernyataan Visi, Misi, dan Nilai perusahaan, salah satu tonggak penting lainnya adalah menetapkan aspirasi baru yang berani dan ambisius, terkait netral karbon. Untuk itu, seluruh elemen Indika Energy Group perlu berpartisipasi dan berperan untuk mencapainya.

Indika Energy menurut Azis senantiasa mengembangkan para pemimpin di semua tingkatan dalam organisasi, sehingga memiliki orang-orang yang tepat sebagai pemimpin masa depan. “Indika Energy Group secara konsisten mengembangkan talenta internal dan membawa talenta eksternal untuk memperkuat pilar sumber daya manusia untuk menjaga agar perusahaan memiliki talenta yang tepat untuk berbagai bisnis baru,” jelasnya.

Maka Azis menyatakan BOC – BOD Induction kali ini dapat dijadikan ajang untuk berbagi perspektif, praktik terbaik, pengetahuan, dan keahlian dari masing-masing perusahaan untuk saling mendukung dan bersinergi untuk mencapai tujuan meningkatkan pendapatan perusahaan hingga minimal 50% dari sektor non-batubara pada tahun 2025, dan mencapai netral karbon pada 2050.

Azis menekankan perlunya peserta induksi melihat beberapa aspek kunci seperti cara mengembangkan bisnis baru agar sejalan dengan aspirasi meningkatkan pendapatan dari bisnis non-batubara, transisi menjadi perusahaan yang terdiversifikasi dan keberlanjutan, pengembangan SDM dan memastikan values perusahaan terintegrasi ke dalam budaya perusahaan, hingga cara memperkuat praktik ESG ke depan.

Berbagai insight menarik disuguhkan para narasumber internal maupun eksternal di sesi demi sesi induksi. Sesi Sustainability Update yang disampaikan Ricky Fernando, Head of Sustainability Indika Energy, menyimpulkan bahwa dukungan dari setiap anak usaha berdampak pada perjalanan sustainability Indika Energy Group yang mulai mencatatkan milestone positif menuju target net-zero pada tahun 2050 dan mid-term target 2025. “Beberapa aspek bahkan telah melampaui target yang ditetapkan,” ungkap Fernando.

Fernando lantas mencontohkan salah satu milestone, ESG Rating Sustainalytics Indika Energy membaik menjadi 34.5 dari sebelumnya 38.2 pada tahun lalu.  

BOC – BOD Induction menjadi ajang untuk berbagi perspektif, bersinergi mencapai tujuan pada tahun 2025, dan 2050.

Heriyanto Irawan, Managing Partner of Verdhana yang menjadi narasumber untuk sesi Global and Indonesia Macroeconomic Update menjelaskan bahwa sejak COVID-19 mereda, perekonomian dunia mulai menunjukan pemulihan. Indonesia berpotensi melakukan akselerasi perekonomian, sehingga bisa bertransformasi menjadi lebih baik.

Khusus menyoroti transformasi pertambangan, Heriyanto melihat upaya hilirisasi untuk menambah nilai dari mineral yang diproduksi. Salah satu contoh adalah dibangunnya kawasan Industri Weda Bay sebagai pengolahan dan pemurnian (smelter) kobalt dan nikel oleh PT Weda Bay Nickel (WBN) di Maluku Utara. Ini merupakan kawasan Industri terintegrasi pertama di Indonesia untuk memfasilitasi proses pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik. ”Perkembangan ekonomi makro dan perkembangan terbaru di dunia industri, terutama terkait prospek pasar menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, termasuk bagi Indika Energy,” ungkap Heriyanto. 

Burhanuddin Muhtadi, Executive Director dari Indikator Politik Indonesia yang menjadi narasumber dalam sesi Political review in Indonesia menyatakan, Indika Energy sebagai perusahaan Indonesia harus selalu jeli dan dapat membaca situasi politik Indonesia yang memiliki potensi dampak terhadap keberlanjutan perusahaan. Terlebih menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum pada 2024.

Sementara itu, experts dari McKinsey yang menyoroti aspek The Impact of Geopolitics on Business menekankan pentingnya diversifikasi usaha dan transisi energi Indika Energy serta faktor yang bisa mempengaruhi termasuk perekonomian dan geopolitik.

Reskilling dan upskilling menjadi elemen penting untuk keberhasilan transisi yang sedang berlangsung.

Pada sesi New Developing Businesses, para peserta terlibat aktif lewat format world café. Setiap new businesses dipisahkan dalam beberapa spot (café) untuk kemudian berkesempatan memaparkan progress di perusahaan masing-masing. Para peserta bisa berpindah-pindah mendatangi café untuk mempelajari lebih jauh perusahaan tersebut, dan potensi kolaborasi ke depan. New businesses tersebut adalah Empat Mitra Indika Tenaga Surya Indonesia (EMITS), Electra Mobilitas Indonesia (EMI), Indika Multi Properti (IMP), Masmindo Dwi Area (MDA), serta Xapiens Teknologi Indonesia

Sementara pada diskusi panel IEG Talent and Corporate Values, para pimpinan dari anak usaha memaparkan strategi terkait pengembangan human capital di perusahaan masing-masing. Terdapat benang merah bahwa pendekatan energi baru yang dilakukan Indika Energy akan mengkonfigurasi ulang alur kerja, dan menghasilkan implikasi baik jangka pendek dan jangka panjang yang signifikan pada kebutuhan tenaga kerja dan keterampilan. Sementara upaya reskilling dan upskilling sebuah profesi akan dipengaruhi oleh disrupsi teknologi dan transisi energi yang sedang berlangsung, yang dapat menjadi elemen penting untuk keberhasilan transisi yang sedang berlangsung. 

BOC – BOD Induction kali ini sukses menghasilkan awareness di kalangan peserta akan pentingnya menyikapi berbagai tantangan dan peluang di masa depan. Indika Energy Group perlu bergotong royong mewujudkan target-target yang telah dibahas dalam BOC – BOD Induction sehingga berkontribusi signifikan pada usaha Indika Energy Group dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan, bagi Indonesia dan seluruh anak negeri.