Petrosea Rewind 2021, Inovasi dan Transformasi

Implementasikan strategi 3D, Petrosea terus tingkatkan kinerja di seluruh lini usaha.

Pada 20 Desember 2021, Petrosea menggelar CEO Townhall dan Petrosea Rewind 2021. Acara tersebut digelar untuk mendiskusikan berbagai capaian, tantangan dan rencana perusahaan. Untuk pertama kalinya sejak pandemi, para karyawan Petrosea di kantor pusat berkumpul bersama pada acara CEO Town Hall 2021 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Selain bisa diikuti secara offline, manajemen juga menyediakan versi live, sehingga karyawan di site dan lokasi lain tetap dapat mengikutinya.

Pada acara ini, Hanifa Indradjaya, Presiden Direktur Petrosea menyampaikan pandangannya mengenai perjalanan Petrosea selama tahun 2020 dan 2021. Menurut Hanifa, perusahaan telah berhasil melewati dua tahun penuh tantangan dengan mencatatkan kinerja yang positif. “Berkat perubahan mindset di dalam diri setiap insan Petrosea, sekarang kita selalu dapat melihat kesempatan di balik setiap tantangan. Inilah modal utama kita untuk memastikan keberlanjutan usaha Petrosea di masa mendatang,” ujarnya.

Pria yang akrab dipanggil Pak Bobot ini juga mengatakan bahwa berbagai pencapaian perusahaan selama tahun 2020 dan 2021 merupakan bagian dari implementasi strategi 3D Perusahaan, yaitu Digitalisasi, Diversifikasi dan Dekarbonisasi.

Melihat kesempatan di balik setiap tantangan. Inilah modal utama kita untuk memastikan keberlanjutan usaha Petrosea di masa mendatang.

Petrosea Rewind 2021

Setelah CEO Town Hall, acara kemudian dilanjutkan dengan Petrosea Rewind 2021, dimana pada acara tersebut para leaders berdiskusi mengenai implementasi strategi 3D di masing-masing business line atau corporate function. Dari hasil diskusi, terungkap berbagai inovasi menarik yang telah dilakukan oleh perusahaan terkait Digitalisasi, Diversifikasi dan Dekarbonisasi.

Dalam hal diversifikasi, di lini bisnis kontrak pertambangan telah dilakukan sejak tahun 2021, dimana perusahaan sudah mulai beralih dari batubara ke non-batubara, seperti bauksit. Selain itu, perusahaan juga mulai diversifikasi dengan menyediakan solusi project management ke para klien.

Sementara itu diversifikasi di Engineering, Procurement & Construction (EPC) saat ini sedang fokus untuk diperkuat dengan memanfaatkan kapabilitas digital untuk menyediakan berbagai solusi sipil serta pengadaan peralatan dan rekayasa multi disiplin. 

Diversifikasi juga dilakukan di divisi Asset Management Group (AMG). Sambil tetap memberikan support kepada kedua lini bisnis Petrosea, AMG juga telah mulai beralih dari sebuah cost center menjadi profit center melalui rebuilding facility, dimana lebih dari 400 komponen telah diproduksi untuk menghemat biaya lebih dari US$ 2 juta.

Dalam hal digitalisasi, terdapat beberapa inisiatif terobosan dalam digitalisasi Supply Chain Management (SCM) selama tahun 2021, seperti Warehouse Management Sistem (WMS), Hydrocarbon Management Sistem (HMS), price transparency serta Ariba. SCM juga melanjutkan inisiatif cost saving dengan meningkatkan suku cadang non-OEM dari supplier alternatif.

Senada dengan SCM, Transformation Office juga melakukan langkah serupa, Transformation Office – Digital Center of Excellence (TO-DCOE) terus mendorong perubahan dari “digitally enabled” menjadi “digital first”. Sementara itu di divisi Human Capital & General Services, banyak solusi digital telah diterapkan, khususnya untuk mendukung produktivitas di seluruh lokasi kantor dan site perusahaan. Sedangkan di divisi Safety, Health & Environment, sejak pertama kali diluncurkan tahun 2019, SHEPRO (Safety, Health, Environment Program) telah menjadi alat SHE 4.0 yang andal untuk mengurangi terjadinya insiden keselamatan serta mendorong penerapan protokol kesehatan, sekaligus menyediakan data berharga dalam proses pengambilan keputusan.

Ke depannya, kita harus melanjutkan perjalanan transformasi Petrosea dengan mengembangkan kemampuan baru serta memupuk budaya inovasi yang kuat di seluruh elemen perusahaan.

Terkait dekarbonisasi, divisi Corporate Social Enterprise telah mendirikan brand Kinarya untuk melaksanakan berbagai program Corporate Social Enterprise di Petrosea. Ke depannya, perusahaan akan melanjutkan program-program tersebut, termasuk pembelian biji kopi dari petani di sekitar proyek Awak Mas, serta mencari peluang lain untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat.

Aktivitas dekarbonisasi juga dilakukan di Risk & Internal Assurance (RIA). Tim RIA terus memantau risiko yang terkait dengan strategi dekarbonisasi dan inisiatif 3D lainnya melalui platform PRISMA (Aplikasi untuk Engineering Construction). Kami juga secara independen meninjau efektivitas proses mitigasi risiko untuk memastikan bahwa risiko tersebut tidak menjadi isu yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan.

Sementara itu melalui Corporate Legal, perusahaan memastikan bahwa dalam melakukan seluruh inisiatif dekarbonisasi, perusahaan selalu mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan Corporate Secretary, Investor Relations & Corporate Communications (CIC), sepanjang tahun 2021 melanjutkan inisiatif brand awareness untuk menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan Perusahaan melalui pemanfaatan berbagai communication tools secara efektif. Pada tahun 2022 dan seterusnya, CIC berkomitmen untuk terus mendukung business lines dan corporate functions perusahaan dalam mengungkapkan seluruh pencapaian Petrosea, khususnya terkait dengan strategi 3D.

Terkait semua capaian tersebut, Hanifa menjelaskan bahwa apa yang telah dicapai oleh perusahaan pada tahun 2021 merupakan bagian dari implementasi strategi 3D, dan telah memberikan keyakinan kuat untuk mencapai sesuatu yang jauh lebih hebat lagi di tahun-tahun berikutnya. 

“Petrosea berada pada posisi yang lebih baik dengan kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah. Ke depannya, kita harus melanjutkan perjalanan transformasi Petrosea dengan mengembangkan kemampuan baru serta memupuk budaya inovasi yang kuat di seluruh elemen perusahaan,” pungkas Hanifa.