Optimisme dalam Mengembangkan Sektor Renewable Energy

Pengalaman yang luas dalam industri power dan renewable energy mendorong Yovie Priadi untuk bergabung dengan Indika Energy dan membangun perusahaan penyedia solusi energi terbarukan.

Putra bangsa lulusan teknik mesin dan administrasi bisnis, Yovie Priadi, telah berpengalaman dalam industri energi sejak tahun 1994. Pengalamannya yang luas dalam industri power dan renewable energy memberikan dasar yang kuat pada bidang energi surya, yang mendorongnya untuk bergabung dengan Indika Energy Group pada tahun 2019. Tujuannya adalah untuk membangun perusahaan penyedia solusi energi terbarukan.

Indika Energy menjalin kerjasama dengan Fourth Partner Energy (4PEL) dari India untuk membangun perusahaan solar power. Joint venture ini bernama Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) dan didirikan pada bulan Maret tahun 2021, dengan kepemilikan saham sebesar 51% oleh Indika Energy dan 49% oleh 4PEL. Yovie Priadi ditunjuk sebagai Presiden Direktur dan CEO.

Visi EMITS adalah “To be Indonesia’s top green energy solutions company and partner of choice, supporting the nation’s energy transition”. Kemudian tagline dari EMITS adalah “Green Energy,  Accelerated”. Selain itu, EMITS memiliki misi yang spesifik dalam hal keberlanjutan, yaitu untuk mempercepat dekarbonisasi berkelanjutan di Indonesia dengan menyediakan solusi inovatif dan beragam sesuai kebutuhan klien, mengembangkan talenta terbaik, merangkul keberagaman, dan bertindak dengan integritas untuk menciptakan nilai yang luar biasa bagi seluruh pemangku kepentingan.

EMITS mengusung nilai-nilai yang tercermin dalam akronim “E-M-I-T-S”:

  • Excellence: Berkomitmen pada kualitas dan standar kelas dunia.
  • Mindfulness: Sadar akan tindakan kami; bertanggung jawab dan akuntabel.
  • Integrity: Berdedikasi pada prinsip etika dan perilaku tertinggi.
  • Teamwork: Bangga memiliki tenaga kerja multikultural yang bekerja sama berdasarkan saling menghormati dan tujuan bersama.
  • Social Responsibility: Bertekad untuk memiliki dampak sosial, didukung oleh praktik terbaik ESG (Environmental, Social, and Governance).

Misi dan nilai di atas merupakan  adaptasi dari misi dan nilai yang diterapkan oleh Indika Energy.

Bisa diceritakan cakupan bisnis EMITS saat ini?

Secara umum, bisnis EMITS berfokus pada pengembangan dan penyediaan energi terbarukan, dengan fokus utama pada solusi tenaga surya yang saat ini dapat di bangun dalam waktu relatif lebih cepat dibanding solusi energi lain. Selain itu, kami juga menawarkan solusi hybrid power, yang merupakan kombinasi antara tenaga surya, baterai, dan sumber energi lainnya. Salah satu contoh sumber energi lainnya adalah diesel genset, yang masih banyak digunakan di daerah terpencil di seluruh Indonesia sebagai penyedia energi.

Dengan solusi hibrida ini, kami dapat menyediakan energi bersih dan terbarukan yang dapat beroperasi 24 jam, yang secara signifikan mengurangi biaya dan penggunaan bahan bakar minyak. Di masa depan, dengan kemajuan teknologi, kombinasi hibrida ini tidak hanya terbatas pada solar, baterai, dan diesel genset, tetapi juga dapat melibatkan sumber energi lain seperti wind power atau hydro power. Intinya, kami dapat memberikan solusi untuk pasokan listrik sepanjang hari.

Solusi tenaga surya biasanya kami tawarkan kepada pelanggan yang saat ini sudah menggunakan pasokan listrik dari PLN, namun ingin beralih ke alternatif pasokan energi terbarukan melalui tenaga surya dengan harga listrik yang lebih murah. Dengan demikian, mereka dapat memperoleh keuntungan komersial.

Sementara itu, solusi hibrida biasanya ditujukan kepada pelanggan yang beroperasi di daerah terpencil dan menyediakan pasokan listrik mereka sendiri, biasanya melalui pembangkit diesel genset. Dengan menerapkan solusi hibrida yang mengkombinasikan tenaga surya, BESS (Battery Energy Storage System), dan pembangkit diesel, pelanggan dapat memperoleh listrik dari sumber energi terbarukan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pasokan listrik yang hanya berasal dari pembangkit diesel.

Kecepatan implementasi solar power menjadi alasan utama mengapa EMITS memilih untuk fokus pada pengembangan ini. Ini sejalan dengan tujuan Indika Energy, di mana 50% pendapatan harus berasal dari non batubara pada tahun 2025.

Selain itu, EMITS juga menawarkan solusi Zero Capex kepada pelanggan, yang berarti pelanggan tidak perlu menginvestasikan dana mereka sendiri untuk tenaga surya atau hibrida. Investasi akan dilakukan oleh EMITS.

Bagaimana Bapak melihat EMITS saat ini baik dari perspektif bisnis maupun sustainability dan kunci peranannya terhadap Indonesia?

Saat ini, bisnis yang dijalankan oleh EMITS merupakan tren di dunia, di mana semua pihak berupaya mencapai keberlanjutan bisnis melalui transisi dari energi tidak terbarukan menuju energi hijau. Dengan demikian, EMITS memiliki peluang yang besar, di mana kapasitas energi terbarukan yang dibangun di Indonesia masih sangat terbatas, meskipun pemerintah telah menetapkan target bauran energi sebesar 23% dari energi terbarukan di tahun 2025 serta net zero pada tahun 2060.

Hal ini menuntut banyak tindakan, termasuk pengembangan industri energi terbarukan, yang akan menjadi peluang bagi kita. Meskipun regulasi di Indonesia terkait energi terbarukan masih belum lengkap, keahlian lokal sangat diperlukan untuk menavigasi peraturan, membangun hubungan yang baik, serta bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Meskipun dalam beberapa kasus customer kami tidak terkait langsung dengan pemerintah, namun pada akhirnya mereka masih memerlukan persetujuan dari PLN, seperti dalam hal izin operasi paralel.

Apa saja tantangan terbesar di EMITS dalam upaya mencapai aspirasi netral karbon dan meningkatkan pendapatan dari sektor non-batubara?

Industri ini masih tergolong baru di Indonesia, yang merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi kami. Karena kebaruan industri ini, regulasinya masih belum lengkap dan banyak yang belum memahami secara mendalam tentang industri ini. Expertise dan sumber daya juga masih terbatas.

Dari segi kompetisi, banyak perusahaan Indonesia yang berlomba-lomba untuk masuk ke industri energi terbarukan ini. Mereka mencoba memetakan pasar dan menawarkan harga semurah mungkin. Namun, dari sisi regulasi, tidak semua kementerian memiliki visi dan misi yang sejalan, sehingga sering terjadi benturan kepentingan yang menghambat tercapainya tujuan akhir yang diharapkan.

Salah satu proyek terbesar kami saat ini adalah di Sampoerna Kayoe, yang terletak di Pulau Mangole, dengan kapasitas 10.1 MWp + BESS 6.8 MWh serta program dieselisasi PLN, yang merupakan hibrid antara solar power, BESS, dan diesel. Proyek ini memiliki kapasitas sekitar 102 MWp solar ditambah 252 MWh baterai di 46 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia Timur

Secara ekonomi dan investasi, tingkat pengembalian (IRR) yang dihasilkan relatif lebih rendah dibandingkan dengan bisnis batubara yang mampu mencapai angka dua digit yang tinggi. Namun, pendapatan yang dihasilkan dari bisnis EMITS cenderung stabil dengan kontrak jangka panjang hingga 25 tahun. Oleh karena itu, kapasitas pembangkit yang dapat dibangun oleh EMITS akan sangat mempengaruhi pendapatan Indika Energy dari sektor non-batubara.

Selain itu, bisnis EMITS juga membutuhkan investasi yang besar atau capital intensive di awal pembangunan, sehingga memerlukan dukungan pendanaan yang kuat baik dalam bentuk ekuitas dari pemegang saham maupun pinjaman bank dari institusi perbankan.

Apa langkah EMITS selanjutnya, khususnya dalam perjalanan keberlanjutan? Hal-hal apa saja yang menjadi fokus utama Perusahaan dan agenda keberlanjutannya di tahun 2024 hingga proyek apa saja yang sudah dilakukan?

Jelas, fokus utama kami adalah pada energi terbarukan, khususnya tenaga surya dan baterai. Pengembangan solar power memiliki keunggulan dalam lead time yang singkat, di mana jika lahan tersedia, proyek dapat diselesaikan dalam waktu 6 sampai dengan 9 bulan. Perbandingan dengan sumber energi terbarukan lainnya menunjukkan bahwa studi untuk tenaga angin, misalnya, dapat memakan waktu 1 tahun, sementara pengembangannya membutuhkan 2-3 tahun. Contoh lainnya seperti hydro membutuhkan waktu studi 1 tahun dan pengembangan 4-5 tahun, sedangkan geothermal bahkan dapat mencapai 10 tahun.

Kecepatan implementasi solar power menjadi alasan utama mengapa EMITS memilih untuk fokus pada pengembangan ini. Ini sejalan dengan tujuan Indika Energy, di mana 50% pendapatan harus berasal dari non batubara pada tahun 2025. Meskipun fokus tetap pada solar power, kami tetap memperhatikan peluang lain, seperti kombinasi hybrid power antara solar baterai dan angin, atau solar baterai dan hydro. Tujuan jangka pendek tetap terpenuhi, sementara kami juga mempersiapkan langkah untuk sumber energi lainnya dalam jangka panjang.

Salah satu proyek terbesar kami saat ini adalah di Sampoerna Kayoe, yang terletak di Pulau Mangole, dengan kapasitas 10.1 MWp + BESS 6.8 MWh. Kami juga telah berhasil memenangkan tender untuk program dieselisasi PLN, yang merupakan hibrid antara solar power, BESS, dan diesel. Proyek ini memiliki kapasitas sekitar 102 MWp solar ditambah 252 MWh baterai di 46 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia Timur, termasuk Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Saat ini, proyek tersebut sedang dalam proses pembentukan SPV (Special Purpose Vehicle) dan negosiasi PPA (Power Purchase Agreement) dengan PLN. Langkah selanjutnya adalah menyelesaikan pendanaan melalui project financing, sebelum memulai pembangunan proyek.

Bisa diceritakan mengenai partnership EMITS dengan Fourth Partner Energy dan keterlibatan dalam hal apa saja yang dilakukan bersama?

Kami berperan sebagai mitra dalam menjalankan perusahaan ini. Peran dan dukungan dari 4PEL berkaitan dengan aspek teknis, sementara dari sisi Indika, bertanggung jawab dalam membangun jaringan, memanfaatkan sumber daya lokal, pendanaan, dan eksekusi proyek. Dalam konteks ini, kita dapat mengidentifikasi EMITS sebagai FEPC (Financing, Engineering, Procurement, and Construction) yang bertanggung jawab atas aspek keuangan, sementara untuk rekayasa, kami mengandalkan kapasitas dari 4PEL karena mereka memiliki pemahaman yang lebih mendalam terkait aspek teknisnya. Di bidang pengadaan, mayoritas dilakukan oleh EMITS dengan dukungan 4PEL dalam pelaksanaannya. Sedangkan untuk konstruksi, EMITS bekerjasama dengan perusahaan konstruksi lokal. Kami percaya bahwa peran kami saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain.

Leader harus menjadi contoh, walk the talk, dan bersedia mendengarkan. Seorang pemimpin adalah manusia yang tidak sempurna, namun dengan keterbukaan dan kemampuan untuk menerima masukan dari orang lain, keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.

Apa keunggulan EMITS dibandingkan perusahaan sejenis?  Bagaimana EMITS dapat beroperasi dengan cost-efficient?

Keunggulan EMITS bahwa tidak diperlukan proses pembelajaran yang baru atau kurva pembelajaran karena telah memiliki mitra 4PEL dari India yang telah lama terlibat dalam industri ini selama 13 tahun, sehingga hanya perlu menerapkan model bisnis yang sama di Indonesia. Selain itu, kami didukung oleh perusahaan besar yaitu Indika Energy. Indika sudah terkenal di Indonesia sebagai konglomerat energi yang memiliki pengalaman yang luas. Mereka memiliki jaringan dan hubungan yang sangat baik, baik di sektor swasta maupun pemerintahan, sehingga memudahkan kami dalam berbisnis di Indonesia. Nama besar ini juga memberikan jaminan pendanaan, memastikan bahwa kami dapat mendapatkan dana untuk pengembangan selanjutnya. Selain itu, dengan menerapkan kepatuhan (compliance) kepada prinsip ESG, kami dapat memperoleh pendanaan dan keahlian untuk mengeksekusi proyek dengan lebih baik.

Adakah teknologi yang diadopsi EMITS untuk dapat lebih unggul daripada perusahaan sejenis yang bisa memberikan nilai tambah?

Untuk solar power, teknologinya masih konsisten, belum ada yang benar-benar revolusioner, namun kami menekankan pada efisiensi, terutama dari segi EPC (Engineering, Procurement, Construction). Kemudian, kami sangat berharap agar teknologi baterai semakin maju dan harganya lebih terjangkau. Dengan demikian, ketika digunakan sebagai solusi hybrid, dapat menyediakan energi secara konsisten selama 24 jam.

Leadership seperti apa yang menurut Bapak penting untuk diterapkan?

Dalam hal leadership, saya menganggap bahwa leader harus menjadi contoh, walk the talk, dan bersedia mendengarkan. Seorang pemimpin adalah manusia yang tidak sempurna, namun dengan keterbukaan dan kemampuan untuk menerima masukan dari orang lain, keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.

 Apa lagi cita-cita dan harapan Bapak yang ingin diwujudkan?

Cita-cita dan harapan kami adalah agar pada tahun 2025, EMITS dapat mencapai target kapasitas sebesar 500 MWp. Dengan berjalannya waktu, diharapkan peningkatan kapasitasnya akan bersifat eksponensial.

 Hobby Bapak dan kegiatan di waktu senggang?

Di waktu senggang, saya menikmati berbagai aktivitas seperti lari, bersepeda, dan triathlon, termasuk mengikuti World Major Marathon sejak 10 tahun yang lalu bersama istri saya. Meskipun tantangannya besar, itu memberikan kesenangan dan kepuasan tersendiri bagi kami.

Pesan Bapak untuk pembaca Indikator?

Untuk pembaca, pesan saya adalah tentang ketekunan atau persistence. Hidup ini penuh dengan tantangan, namun dengan ketekunan, konsistensi, dan daya tahan, kita dapat menghadapinya. Penting untuk memiliki tujuan yang jelas dan memandang jauh ke depan. Mungkin tidak akan tercapai secara langsung, tetapi dengan tekad yang kuat dan semangat yang tinggi, cita-cita akan terwujud suatu saat.