Menjaga Values, Berkontribusi untuk Masa Depan

Oleh Ricky Fernando
Hampir satu dekade berkarya bersama Indika Energy, banyak cerita inspiratif dari Ricky Fernando, Head of Corporate Communications, Sustainability and CEO Office di Indika Energy. Baginya, tanggung jawab untuk mengawal komunikasi, menjaga reputasi dan inisiatif strategis keberlanjutan dipegangnya dengan teguh, demi mewujudkan aspirasi besar perusahaan.

“Saya selalu ingat pesan Pak Arsjad Rasjid, yang terpenting bukanlah pintar dan mengetahui banyak hal, namun harus memiliki values dan tata krama yang baik,” tutur Fernando saat mengawali perbincangan hangat dengan INDIKATOR pagi itu.

Pada tahun 2021, Indika Energy merumuskan tujuan atau purpose perusahaan serta menyempurnakan pernyataan visi, misi dan nilai perusahaan. Bagaimana perspektif Bapak, dan mengapa hal ini penting – khususnya dari aspek sustainability?

Kalau kita sedikit menoleh ke belakang, sejak 2018 Indika Energy mulai melihat kembali arti sustainability atau keberlanjutan bagi perusahaan. Manajemen melihatnya dari dua aspek, bisnis dan non-bisnis termasuk masa depan batubara yang dinilai tidak sustainable dan memiliki volatilitas harga yang tinggi, meski saat ini masih menjadi sumber energi yang terjangkau dan tersedia untuk Indonesia. Sehingga kemudian manajemen memutuskan untuk mulai lakukan diversifikasi bisnis dan berinvestasi pada usaha lainnya yang lebih sustainable, serta merumuskan purpose perusahaan yaitu Energizing Indonesia for a Sustainable Future.

Lambat laun kita juga bisa melihat pergeseran paradigma terkait keberlanjutan. Tujuan perusahaan tidak lagi hanya menghasilkan profit, namun lebih holistik memikirkan jangka panjang keberlangsungan perusahaan dan kontribusinya terhadap seluruh stakeholders atau pemangku kepentingan di masa depan.

Berangkat dari hal tersebut, manajemen kemudian memikirkan langkah besar, portofolio bisnis harus tetap berkembang tetapi tidak bergantung hanya dari batubara, melangkah untuk menjadi lebih mengedepankan aspek keberlanjutan, melakukan inisiasi untuk diversifikasi.

 

Bagaimana Bapak melihat Indika Energy saat ini baik dari perspektif bisnis maupun sustainability dan kunci peranannya terhadap Indonesia?

Pada tahun 1970-an, seorang ekonom terkenal dari Amerika Serikat, Milton Friedman, pernah menyatakan bahwa keberhasilan dari sebuah perusahaan selalu dilihat dari profit dihasilkan untuk pemegang saham. Namun kemudian di akhir 2019 sebuah inisiasi dilakukan oleh Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, dimana bersama dengan 180 CEO perusahaan besar Amerika Serikat lainnya berkomitmen untuk menghasilkan values atau nilai jangka panjang untuk kepentingan, tidak hanya pemegang saham, tetapi juga pemangku kepentingan lainnya yaitu karyawan, pelanggan, pemasok, LSM, dan pemerintah.

Sudut pandang ini sedikit banyak juga mempengaruhi Indika Energy terhadap aspek keberlanjutan. Sehingga kita kemudian memegang prinsip-prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) sebagai acuan kita terhadap implementasi keberlanjutan.

 

Untuk menyelaraskan pemahaman, secara spesifik apa yang disebut dengan sustainability dan apa saja aspek ESG?

Menurut saya, sustainability adalah cara pandang perusahaan terhadap keberlanjutan dan masa depan. Tidak hanya memikirkan profit namun secara jangka panjang memikirkan bagaimana perusahaan bisa berkontribusi secara menerus ke depannya, termasuk kontribusi pada lingkungan, masyarakat dan menjaga tata kelola perusahaan yang baik (ESG).

Pada elemen Lingkungan (E), kita perlu berkontribusi terhadap lingkungan secara positif. Misalnya dalam menyikapi perubahan iklim sebagai salah satu isu terbesar yang dihadapi oleh dunia saat ini. Penghematan energi dan air, pengolahan limbah, pengurangan emisi, dan pemeliharaan biodiversity menjadi beberapa aspek yang turut mempengaruhi.

Kemudian elemen Sosial (S), kita perlu memperhatikan kesejahteraan, serta kesehatan dan keselamatan karyawan, kondisi lingkungan kerja, hingga keragaman dan kesetaraan. Equality artinya setiap karyawan punya kesempatan untuk berkembang, berkontribusi dan mendapatkan benefit tanpa membedakan gender, ras, agama, dan lainnya. Tak hanya karyawan, kita juga harus peka terhadap komunitas masyarakat di sekitar wilayah kita beroperasi.

Yang terakhir elemen Tata Kelola (G). Hanya perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik yang akan bertahan. Oleh karenanya kita harus punya policy, prinsip dan panduan untuk beroperasi. Jujur dan selalu menjaga integritas dalam semua aktivitas operasional perusahaan.

 

Indika Energy berkomitmen untuk mencapai netral karbon pada 2050. Bagaimana kemajuan pencapaian sustainability journey Indika Energy sejauh ini? Dan apa saja yang perlu ditingkatkan ke depannya?

Purpose Indika Energy, Energizing Indonesia for a Sustainable Future, memiliki dua frasa kunci yaitu Energizing Indonesia dan Sustainable Future — yang berkaitan dengan transisi energi demi masa depan yang berkelanjutan. Sementara konsep ‘energi’ Indika Energy kini memiliki spektrum yang lebih luas, yaitu memberikan energi untuk Indonesia tidak hanya dalam bentuk energi atau listrik, namun sebagai sebuah kata kerja yaitu energize atau memberi “energi” untuk Indonesia dalam bentuk berbagai inisiatif sosial dan lingkungan.

Kata kedua adalah sustainable future, yang melihat bahwa supaya perusahaan dapat terus bertahan, kita berpegang pada elemen ESG. Purpose ini menjadi kompas atau acuan bagi seluruh karyawan di dalam Indika Energy Group. Kita patut bangga karena Indika Energy merupakan salah satu perusahaan Indonesia pertama yang berkomitmen untuk mencapai netral karbon.

Sebagai bukti dari keseriusan kita, Indika Energy juga menjadi signatory dari United Nations Global Compact (UNGC), serta World Economic Forum (WEF) Stakeholder Capitalism Metrics (SCM) yang merupakan acuan penerapan prinsip ESG secara global yang sifatnya lintas industri.

Menurut Bapak, apa saja inisiatif utama dilakukan untuk mendukung pencapaian aspirasi netral karbon dan meningkatkan pendapatan dari sektor non-batubara?Apa saja tantangan terbesar dalam upaya mencapai kedua aspirasi ini?

Ini kolaborasi semua pihak, perlu gotong-royong dari semua elemen untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Hal ini pula yang melandasi pada September 2021 yang lalu, Indika Energy menggelar program Ajang Kreasi Hijau, sebagai wadah pengumpulan ide dan inisiatif keberlanjutan dari seluruh karyawan. Seluruh insan di dalam Indika Energy Group perlu memiliki pemahaman tentang keberlanjutan dan berperan aktif untuk mewujudkannya.

Saya percaya Indika Energy memegang peranan penting dalam mendukung transisi energi nasional, terutama terkait transisi energi dari yang berbasiskan fosil menjadi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Indika Energy telah mendeklarasikan komitmen untuk mencapai netral karbon pada tahun 2050, serta menetapkan target 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025.

Ada tiga cara yang dilakukan Indika Energy untuk mencapai hal ini. Yang pertama adalah investasi di sektor non-batubara. Sebagai bagian dari transisi energi, Indika Energy berinvestasi di sektor non-batubara seperti energi terbarukan, nature-based solutions, hingga kendaraan listrik dan ekosistemnya.

Yang kedua adalah divestasi portofolio bisnis yang tinggi karbon. Dan yang terakhir adalah dekarbonisasi dalam kegiatan operasional perusahaan. Dekarbonisasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan strategis dan energi nasional, namun tetap berkontribusi dalam upaya penurunan emisi.

Tujuan perusahaan tidak lagi hanya menghasilkan profit, namun lebih holistik memikirkan jangka panjang keberlangsungan perusahaan dan kontribusinya terhadap seluruh stakeholders atau pemangku kepentingan di masa depan.

Hal-hal apa saja yang menjadi fokus utama dalam agenda sustainability di tahun 2022?

Kita akan memfokuskan pada upaya dekarbonisasi. Sepanjang tahun 2021, kita sudah mulai lakukan pengukuran atau baselining dari kinerja keberlanjutan kita selama ini. Ini menjadi dasar kita untuk mengukur progres ke depannya. Melalui pengukuran, kita jadi paham upaya perbaikan dan fokus inisiatif yang harus dilakukan.

Setiap perusahaan di Indika Energy Group memiliki tantangan yang berbeda karena kegiatan operasional pun berbeda sehingga upaya intervensi yang dilakukan pun akan beragam. Setiap perusahaan juga punya keahlian yang berbeda dan ini justru memperkaya perusahaan. Saling belajar satu sama lain melalui ESG knowledge sharing.

Namun keberlanjutan bukan hanya untuk tim terkait, namun juga untuk semua karyawan Indika Energy Group, termasuk manajemen perusahaan. Melalui Sustainability Panel, kita berbagi pengetahuan dan pelajaran serta pengalaman terkait keberlanjutan. Kini Sustainability Committee juga sudah terbentuk, bukti merupakan keseriusan Indika Energy dalam mengawasi implementasi strategi keberlanjutan.

Jika pada tahun lalu kita fokus meletakkan fondasi keberlanjutan, melalui baselining, menetapkan target dan menyusun strategi, maka di tahun 2022 kita ingin mempertajam fokus, inisiatif dan upaya mencapai target dengan lebih intens. Mengidentifikasi inisiatif yang akan memberikan dampak besar dalam pencapaian target, dan mendorong implementasinya agar memberikan dampak secara langsung dan signifikan bagi perusahaan dan masyarakat.

 

Apa yang dapat dilakukan karyawan Indika Energy Group untuk dapat berkontribusi dalam pencapaian target ini khususnya dalam hal sustainability?

Untuk mencapai target netral karbon pada tahun 2050 harus dilakukan bersama-sama. Karena itu kita harus memiliki pola pikir yang sama untuk mengurangi jumlah emisi tersebut dengan cara mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap karyawan memiliki peran dan tanggung jawabnya sendiri. Untuk yang ada di operasional misinya adalah bagaimana mengurangi emisi di tingkat operasional seperti misalnya dengan menerapkan B30 sebagai bahan bakar untuk menggantikan bahan bakar yang lebih tinggi emisi. Bisa juga dengan melakukan penerapan Industry 4.0 untuk membuat operasional dari pertambangan berlangsung lebih efisien. Kemudian sebagai contoh, Kideco juga telah menginstalasi solar panel sebagai salah satu menjadi sumber listrik mereka untuk menggantikan generator pembangkit listrik berbasis solar diesel yang tinggi emisi.

Sementara karyawan yang bekerja di kantor juga bisa berkontribusi pengurangan emisi melalui penggunaan transportasi publik ke kantor, atau kegiatan lain yang bisa berdampak positif bagi lingkungan misalnya melakukan penghematan energi, itu merupakan hal yang kita anggap kecil tetapi berpengaruh besar.

 

Mengapa Sustainability Report menjadi penting baik untuk Indika Energy dan anak perusahaannya? 

Komunikasi adalah kunci. Sustainability Report merupakan salah satu media untuk mengkomunikasikan hal-hal terkait keberlanjutan yang telah kita lakukan bersama. Komunikasi yang baik dapat menginspirasi, sehingga dampaknya bisa lebih masif lagi dan membentuk reputasi perusahaan.

Itu sebabnya sejak 2010, Indika Energy melakukan pelaporan keberlanjutan setiap tahunnya dalam bentuk Sustainability Report, serta menceritakan hal-hal baik ini melalui media internal maupun eksternal kepada publik.

 

Leadership seperti apa yang menurut Bapak penting untuk diterapkan?

Saya sangat suka dengan filosofis Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang dikenal dengan sebutan Ki Hadjar Dewantara, melalui 3 konsep kepemimpinannya.

Ing Ngarsa Sung Tulada, artinya dari depan memberikan teladan. Seorang pemimpin selayaknya dapat memberikan arahan dan visi apa yang hendak dicapai. Seorang pemimpin harus bisa jadi role model dan membangkitkan optimisme bagi seluruh organisasi.

Ing Madya Mangun Karsa, berarti di tengah memberi bimbingan. Seorang pemimpin ketika berada di tengah selayaknya tidak hanya memberikan arahan atau perintah tetapi perlu terlibat langsung dalam melakukan pekerjaan. Memberikan dukungan dan masukan atas masalah yang ada dan legawa atas masukan atau kritik dari orang lain.

Tut Wuri Handayani, berarti dari belakang memberikan dorongan. Seorang pemimpin jangan hanya tampil di depan, namun perlu menempatkan diri untuk memotivasi dan mendorong individu-individu, sehingga mampu mengembangkan dan memunculkan pemimpin-pemimpin baru untuk proses regenerasi.

 

Siapa inspirasi utama dalam hidup Bapak?

Kedua orang tua saya. Dari mereka, saya belajar untuk terus semangat, jujur, bekerja keras namun tetap rendah hati dan lemah lembut. Terlahir dari keluarga sederhana dan pekerja keras membuat saya terus semangat untuk dapat membuktikan bahwa tidak ada hasil yang sia-sia jika kita terus berusaha.

Mereka menginspirasi saya untuk menjadi pribadi yang loyal dan membantu orang dengan ikhlas dan tulus, serta dapat berkontribusi bagi masyarakat.

 

Pesan Bapak untuk pembaca Indikator?

Hidup adalah sebuah proses pembelajaran. Kita harus sabar dalam mengalami kendala dalam hidup. Yang paling penting kita harus bisa bangkit, resilient, terus belajar serta berproses untuk menjadi lebih baik. Terapkan terus values yang menjadi dasar hidup kita dan jangan pernah korbankan values yang kita miliki.