Menjaga Kesinambungan Operasi di Kideco

Oleh: Moch. Kurnia Ariawan, Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung
Moch. Kurnia Ariawan, Direktur Utama Kideco, bercerita tentang penanganan COVID-19, strategi menjaga operasional tetap berjalan, rencana produksi, dan melambatnya perekonomian dunia.

Sederet fakta tentang Kideco yang memiliki luas areal konsesi sebesar 47.500 hektar dan sekitar 15.000 orang yang bekerja di mine site, tentunya membuat penanganan COVID-19 harus dilakukan secara komprehensif, terstruktur dan terkoordinir dengan kuat. Kurnia Ariawan menjabarkan hal ini kepada Indikator.

Dengan banyaknya orang dan luasnya lokasi tambang, bagaimana Kideco melakukan mitigasi?

Dalam penanganan kesehatan dan keselamatan karyawan, Kideco bekerja sama dengan kontraktor yang bekerja di tambang. Kideco dan para kontraktor menjalankan protokol kesehatan yang ketat, termasuk mengurangi arus keluar-masuk orang. Untuk kepentingan yang tidak mendesak, maka kami larang untuk keluar. Sementara bagi mereka yang datang ke mine site akan dikarantina selama 14 hari. Hal ini berlaku untuk karyawan dan keluarganya, serta seluruh pekerja di tambang Kideco. Saat ini Kideco dan para kontraktor memiliki fasilitas karantina yang memadai.

Kami juga mengatur jarak antar penumpang di dalam bus yang setiap harinya mengantarkan karyawan dari mess ke lokasi tambang yang berjarak 5 – 10 km. Kami memonitor suhu tubuh setiap tamu atau karyawan Kideco mulai dari tiba di bandara Sepinggan, Balikpapan, sebelum naik speed boat, dan perjalanan ke mine site. Setelah sampai di lokasi tambang diharuskan melapor sesuai dengan ketentuan Puskesmas Kecamatan Batu Sopang dan menjalankan karantina 14 hari dengan monitor dokter setiap harinya. Pemeriksaan suhu juga dilakukan di seluruh pintu masuk Kideco. Di beberapa akses utama kami juga menggunakan temperature camera.

Bagaimana menjaga agar karyawan tetap semangat dan produktif?

Dengan adanya pandemi ini, kami dan seluruh kontraktor menerapkan pola istirahat yang cukup dengan tujuan menjaga stamina, fisik maupun psikis dari tiap individu – terutama bagi mereka yang mengoperasikan alat berat. Kami berupaya menjaga agar karyawan selalu dalam keadaan sehat dan bugar.

Apa hikmah yang Bapak petik dari pandemi ini?

Banyak hal yang bisa dipetik dari pandemi ini. Pertama, aspek komunikasi dan koordinasi sangatlah penting dalam kondisi seperti ini. Diskusi-diskusi mengenai COVID-19 kami lakukan secara intens baik dengan internal Kideco maupun dengan Penanggung Jawab Operasional (PJO) dari masing-masing kontraktor. Dengan koordinasi ini, kami harapkan konsistensi dan kesamaan standar dalam manajemen pandemi ini.

Berikutnya adalah business continuity plan. Artinya, kita harus mempersiapkan skema bisnis dan operasional apabila terjadi keadaan yang tidak direncanakan seperti pandemi ini. Kideco juga berdiskusi dengan setiap kontraktor bahwa semua proses produksi di Kideco harus memiliki business continuity plan.

Bagaimana program sustainability Kideco beradaptasi dengan kondisi saat ini?

Kideco beroperasi di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kami menyadari terdapat keterbatasan dalam fasilitas penanganan COVID-19 yang dimiliki pemerintah. Kideco melakukan diskusi proaktif dengan pemerintah kabupaten maupun manajemen dari rumah sakit rujukan COVID-19 (Rumah Sakit Panglima Sebaya di Tanah Grogot) untuk melakukan kerja sama dalam penanganan COVID-19. Salah satu contoh konkrit, sejak 23 April lalu, kami bekerjasama dengan pemerintah daerah membuka fasilitas karantina di Desa Songka dengan menyediakan 50 tempat tidur pasien. Kami juga berusaha membantu rumah sakit kabupaten dalam kaitannya dengan fasilitas Polymerase Chain Reaction (PCR).

Sesuai dengan arahan dari pemerintah kabupaten, beberapa program CSR kami alihkan untuk membantu penanganan COVID-19. Kami juga mendukung pemerintah memperluas fasilitas pengobatan COVID-19 di Tanah Grogot (ibukota Kabupaten Paser). Dalam hal ini kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Paser dan Rumah Sakit Panglima Sebaya.

Bagaimana dengan rencana produksi Kideco di tahun ini?

Belum ada perubahan target, hanya ada sedikit penyesuaian karena penurunan harga batubara yang cukup signifikan dalam 1-2 bulan terakhir. Pelemahan harga ini akibat dari perlambatan ekonomi dunia termasuk China dan India yang merupakan konsumen terbesar batubara dunia.

Ada upaya khusus menanggapi situasi ekonomi terkini, misalnya potensi permintaan batubara China yang menurun?

Salah satu upaya yang dilakukan adalah penajaman dalam aktivitas marketing perusahaan. Agility dalam merespon perubahan di setiap market menjadi salah kunci utama untuk menjaga sustainability perusahaan. Komunikasi dan koordinasi antara Team Marketing kami lakukan lebih teratur untuk mencari opportunity penjualan terbaik.

Upaya yang lainnya adalah melakukan out of the box mineplan dengan berfokus pada aspek Stripping Ratio (SR) dan Distance yang paling efisien tanpa mengorbankan reserve dan long term mineplan.

Pesan kepada teman-teman di mine site?

Saya mengapresiasi seluruh karyawan dan pekerja yang tetap bekerja dengan penuh dedikasi dan profesional dalam kondisi pandemi ini. Kita bersama tengah mengalami masa yang challenging, karenanya kebersamaan dan koordinasi antara kita harus tetap terjaga.

Saya yakin kita bisa melewati tantangan ini bersama.