Bercocok Tanam, Tren Baru Hilangkan Penat di Masa Pandemi

Anda salah satu penyuka aneka tanaman hias yang kini sedang banyak diperbincangkan? Atau baru akan menekuni hal tersebut? Mungkin tips ini bisa membantu kelancaran hobi Anda.

Semakin ke sini, semakin banyak teman atau kenalan kita yang mengunggah aktivitas menaman bunga atau aneka tanaman lain di rumahnya. Ya, aktivitas kita yang saat ini relatif lebih banyak di rumah akibat merebaknya pandemi, membuat kita harus memutar otak mencari aktivitas baru sehingga bisa menikmati “karantina mandiri” yang sedang kita lakukan. Sebut saja family Aroit yang sedang naik daun, seperti philodendron, anthorium, keladi, aglonema dan sebagainya menjadi salah satu tanaman hias yang banyak digandrungi. Tidak hanya karena kecantikan parasnya tetapi karena keunikan masing-masing yang dapat memberikan kesan “kece” di sisi-sisi rumah.

Salah satu cara jitu dan mudah, tentu saja dengan berkebun di pekarangan sendiri. Namun jangan buru-buru mengatakan berkebun itu mudah, karena tentu saja banyak rambu-rambu yang harus dipatuhi, apalagi jika kita seorang pemula yang baru saja memulai aktivitas ini. Berikut ini beberapa tipsnya.

Jangan bernafsu, mulailah dari yang kecil

Melihat postingan teman kita di media sosial kalau tanaman lidah mertua mereka sudah besar dan tnggi, kita pun langsung mau hasil instan yang sama hingga membeli tanaman yang sama dengan harga yang tinggi. Tunggu dulu, mulailah secara perlahan dan sedikit demi-sedikit. Mulai saja misalnya dengan menanam satu jenis tanaman di dalam satu pot saja. Jangan letakkan di tempat yang Anda sulit melihatnya. Misalkan saja letakkan di dekat salah satu jendela rumah agar selalu ingat untuk merawatnya dengan baik. Jika sudah berhasil, barulah Anda bisa menambahkan jumlah tanamannya.

Jangan ikut-ikutan, pilih tanaman yang tepat

Karena sekarang misalnya sedang tren tanaman Monstera, lantas Anda “latah” untuk menanamnya. Jika Anda masih tergolong pemula dalam hobi bercocok tanam, lebih baik pilih tanaman dari aspek perawatannya dulu. Cari tanaman yang mudah perawatannya. Karena jika Anda belum terbiasa dan kemudian gagal, rasa malas akan menyergap dan akhirnya urung untuk melanjutkan aktivitas ini. Beberapa tanaman yang mudah perawatan misalnya paprika dan bawang putih. Sementara untuk bunga, Dahlia atau Petunia dapat jadi pilihan. Jika sudah mahir boleh lah mencoba ke tanaman yang lebih kompleks.

Menanam pohon atau tanaman hias bukan cuma sekedar tren tapi baik untuk melestarikan lingkungan

Pilih pot dan cara pengisian yang tepat

Maksudnya bukan soal bentuk dan warna potnya, namun bahan dasar potnya. Saat ini mungkin banyak pilihan pot yang terbuat dari plastik, namun pot yang cocok digunakan untuk menanam tanaman adalah pot yang terbuat dari tanah liat atau tembikar karena memiliki pori-pori yang cukup besar. Hal ini membuat akar tanaman akan mendapatkan aliran oksigen yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Tidak dianjurkan pula untuk mengisi pot hingga penuh. Sisakan bagian atas pot sekitar 3-4 cm dari permukaan tanahnya yang dapat menciptakan ruang bernapas yang lebih banyak untuk akar dan batang.

Aturan penyiraman

Siram secara teratur minimal dua kali dalam sehari yakni pagi dan sore hari. Kenali tanaman Anda terutama soal kebutuhan airnya, apakah tanaman tersebut butuh air banyak atau sedikit? Anda bisa tanyakan hal ini kepada penjual saat Anda membeli tanaman. Kelembaban yang diterima tanaman akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya. Gunakan pula air bersih untuk menyiram bagian tanaman hingga daunnya untuk ‘memandikannya’ dari debu kotor hingga bakteri.

Kontrol pemeliharaan yang baik

Di samping menyiram, dua faktor pemeliharaan lain yang tak kalah penting adalah pemupukan dan penggantian tanah secara telaten. Lakukan pemupukan yang baik karena pupuk berperan sebagai makanan tambahan, vitamin, dan penunjang pertumbuhan bagi para tanaman.  Selain itu, jangan lupa mengganti tanah baru yang cukup subur dan dilengkapi dengan pupuk yang maksimal. Jika memang diperlukan vitamin tambahan, Anda bisa memberikannya dengan dosis yang wajar, biasanya vitamin ini juga dijual di tempat tanaman hias. Sebelum menggunakan berbagai media tanam, sebaiknya menelusuri terlebih dahulu kebutuhan tanaman tersebut

Dengan mengikuti beberapa tips tadi, jangan khawatir, dalam waktu yang relatif tidak lama Anda pun bisa memposting tanaman Anda sendiri di media sosial dengan penuh kebanggaan. Ingat, menanam pohon atau tanaman hias bukan cuma sekedar tren tapi baik untuk melestarikan lingkungan, jadi jangan cuma karena tren saja ya, teruskan hobimu untuk menjadikan lingkungan kita asri dan berseri.