Komitmen Indika Energy Group Terhadap Keberlangsungan Biodiversity

Pernah terbayang kehidupan tanpa dukungan dari udara, air, biodiversity (keanekaragaman hayati) dan energi? Biodiversity merupakan bagian penting bagi keberlanjutan bisnis dalam upaya mendukung kedaulatan energi Indonesia.

Keseimbangan ekosistem lingkungan adalah kunci. Ketika alam sehat, kita semua mendapat manfaat. Air menjadi lebih bersih, udara menjadi lebih sehat, dan tanah pun menjadi lebih subur. Kehidupan secara alamiah akan berkembang mendukung iklim usaha untuk berkembang.

21 Maret lalu, kita memperingati Hari Hutan Sedunia. Satu catatan penting adalah hutan dan keseimbangan biodiversity di dalamnya.

Biodiversity merupakan topik yang selalu jadi perbincangan hangat. Dulu, perusahaan dikatakan maju dan berkembang dilihat dari performa finansial dan kestabilan keuangan perusahan. Namun paradigma tersebut perlahan bergeser. Untuk dinilai sustainable, kini penting bagi perusahaan untuk memberikan perhatian serius pada aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG). Sama halnya dengan ratings terhadap performa finansial perusahaan, ESG juga secara berkala dinilai ratingnya dengan salah satu indikator biodiversity.

Mengapa biodiversity penting

Menurut Boston Consulting Group (BCG), hilangnya biodiversity bisa memiliki implikasi besar bagi bisnis. Keanekaragaman hayati menurut BCG, menciptakan nilai ekonomi yang signifikan dalam bentuk jasa ekosistem mulai dari penyimpanan karbon, hingga penyaringan air dan udara, dan hal ini bernilai lebih dari US$ 150 triliun per tahun. Angka tersebut setara dengan dua kali Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dunia.

Hal ini selaras dengan McKinsey yang melihat bahwa saat ini sebagian besar ekonomi global bergantung pada modal dari alam yang memberikan layanan dan ketahanan yang penting untuk keberlanjutan usaha. Keanekaragaman hayati atau biodiversity menjadi komponen inti dari modal alam, mendukung berbagai kegiatan usaha melalui keseimbangan alam. Namun, kompleksitas membuat manfaat dari biodiversity cukup sulit diukur sehingga membuat banyak orang mengabaikan alam sebagai peluang investasi.

Untuk dinilai sustainable, perusahaan perlu memberikan perhatian serius pada aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG).

Penurunan fungsi ekosistem telah merugikan ekonomi global lebih dari US$ 5 triliun setahun dalam bentuk hilangnya daya dukung alam. Dalam risetnya, BCG menjelaskan bahwa ketika ekosistem menurun, bisnis menghadapi risiko yang signifikan, termasuk biaya bahan baku yang lebih tinggi dan reaksi negatif dari konsumen dan investor.

Namun kondisi ini juga membuka peluang baru bagi perusahaan yang memiliki komitmen serta bertindak secara nyata dalam mendukung keanekaragaman hayati. Perusahaan-perusahaan tersebut akan dapat mengembangkan model bisnis baru yang lebih kuat, efisien dan berkesinambungan. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan daya saing dan daya tawar bagi perusahaan.

Komitmen Indika Energy Group dalam pengelolaan biodiversity

Indika Energy Group dengan rekam jejaknya dalam memenuhi dan menjaga kedaulatan energi Indonesia, memahami pentingnya keseimbangan alam. Kegiatan penambangan tidak bisa dipungkiri memiliki dampak pada tanah, flora dan fauna di sekitarnya. Praktik penambangan yang baik dan bertanggung jawab memegang peranan besar dalam memitigasi risiko yang muncul. Keseimbangan biodiversity tidak hanya sebatas pemenuhan regulasi, namun panggilan nurani bagi perusahaan.

Kideco misalnya, secara menerus melakukan berbagai langkah konkrit dalam mengelola dan meminimalkan dampak lingkungan. Langkah pengelolaan alam yang diambil mulai dari rehabilitasi progresif, reboisasi, pembibitan pohon dan reklamasi lahan. Komitmen ini juga dirangkum dalam rencana strategis dan tertuang dalam kebijakan lingkungan dan dilakukan pemantauan menerus.

Kideco yang memiliki lokasi tambang di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur tersebut mengembangkan Kawasan Konservasi Keanekaragaman Hayati Gunung Jondang, Koridor Satwa Liar dan Kawasan Konservasi Multifungsi (KKMF) – Tandarayan Arboretum.

Komitmen dalam mendukung biodiversity menjadi opportunity Perusahaan dalam mengembangkan model bisnis yang lebih kuat, efisien dan berkesinambungan.

Saat ini di kawasan reklamasi Kideco hidup beberapa spesies yang masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan Daftar Konservasi Nasional. Area reklamasi Kideco membantu dalam melestarikan dan menyediakan perlindungan bagi spesies asli yang saat ini berjumlah 46 jenis mamalia, 131 jenis avifauna, 33 jenis herpeto, dan 420 jenis serangga.

Indika Energy melakukan kerjasama dengan berbagai organisasi nasional dan internasional dalam perlindungan keanekaragaman hayati. Bersama Ecositrop, Kideco memonitor dan mengevaluasi kawasan reklamasi yang juga berfungsi sebagai tempat tinggal satwa, kawasan hutan penyangga, dan koridor satwa.

Sebelumnya Indika Energy juga bekerjasama dengan Scorpion Indonesia untuk pelepasliaran satwa yang dilindungi ke habitat asalnya, serta bekerjasama dengan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) untuk pelestarian orang utan di Kalimantan.

Indonesia merupakan negara dengan biodiversity kedua terkaya di dunia, dan langkah nyata Indika Energy Group dalam mengelola dan mengurangi dampak negatif bagi keanekaragaman hayati akan memberikan pengaruh secara langsung bagi keberlangsungan biodiversity dunia dan masa depan generasi penerus kita.

Bersama-sama kita bisa menyelamatkan keanekaragaman hayati. Sebuah prinsip efektifitas serta juga prinsip kerendahan hati bahwa menyelamatkan bumi merupakan tindakan kolektif dan kita semua dapat berkontribusi di dalamnya.