Perpustakaan Apung, Oase Literasi Anak di Pesisir Cirebon

Kini, tak perlu jauh ke tengah kota untuk bisa membaca buku, Perpustakaan Anak Taman Cirebon hadir di pesisir desa turut mengedukasi dan memperluas pengetahuan sedari dini.

Inayah bersama kedua anaknya, terlihat santai membaca dan melihat koleksi buku di Perpustakaan Anak Taman Cirebon, di Desa Kanci Kulon, Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Sesekali ia membantu anaknya untuk mengambil buku, membaca, dan membantu menjelaskan pada anak keduanya yang baru berusia tiga tahun. Siang itu, cuaca terik di pesisir Cirebon tak mereka rasakan, berganti udara sejuk yang dihembuskan pendingin udara perpustakan.

Raut berseri Inayah terpancar jelas saat menceritakan pengalaman pertamanya ke perpustakaan itu. Ia mengaku punya sejumlah koleksi buku di rumahnya, namun koleksi buku di perpustakaan anak itu jauh lebih lengkap. Apalagi dengan fasilitas yang memadai, penempatan buku yang rapi, dan ruang yang cukup bidang, pengunjung bisa memilih untuk membaca buku di meja ataupun lesehan, membuat pengunjung nyaman untuk berlama-lama. Bangunan perpustakaan berdiri di atas sebuah kolam jernih dengan sejumlah ikan tampak mengitarinya, sehingga kerap disebut sebagai perpustakaan apung. Fasilitas literasi yang baru berdiri beberapa bulan lalu ini terletak di salah satu sudut di area Taman Cirebon, sebuah ruang terbuka publik yang diinisiasi konsorsium pembangkit listrik Cirebon Power.

Bangga sekali ada perpustakaan yang menyuguhkan berbagai buku berkualitas seperti ini, karena jarang sekali mendapati perpustakaan di desa.

Sebagai warga desa yang berada di sekitar area pembangkit listrik, Inayah mengaku bangga dengan adanya fasilitas perpustakaan ini. Karena menurutnya sangat jarang ada perpustakaan di desa pesisir Cirebon.

“Bangga sekali ada perpustakaan yang menyuguhkan berbagai buku berkualitas seperti ini, karena jarang sekali mendapati perpustakaan di desa. Karena anak saya termasuk anak yang suka membaca dan dibacakan buku, perpustakaan ini menjadi salah satu tempat favoritnya. Kalau ada perpustakaan seperti ini tidak perlu jauh ke kota dan pastinya tidak harus membeli buku ke toko untuk dapat membaca berbagai macam buku,” tutur Inayah.

Ia mengaku baru pertama kalinya mengakses perpustakaan ini, namun Inayah mengapresiasi fasilitas dan koleksi yang ada di dalamnya. Biasanya, Inayah harus ke perpustakaan milik pemerintah di Kota Cirebon, namun jaraknya lumayan jauh. Sebagai pilihan lain, ia membeli buku dari toko buku ternama di Cirebon. Namun menurut Inayah, karakter anak-anak yang mudah bosan, membuat tidak jarang koleksi-koleksi buku yang baru dibeli di toko buku, hanya dimanfaatkan beberapa saat saja.

Cirebon Power juga memfasilitasi kegiatan edukatif lainnya di perpustakaan, agar anak-anak bisa mendapatkan kegiatan edukasi yang baik selain fasilitas buku yang ada.

Walaupun anaknya belum lancar membaca, Inayah mengaku banyak terbantu dengan koleksi buku yang ada di perpustakaan ini. Karena menurutnya, banyak sekali koleksi buku di Perpustakaan Anak Cirebon Power yang bergambar. Saat berada di perpustakaan, ia memilih untuk mengambil buku tentang mobil. Dengan modal koleksi perpustakaan itu, ia memperkenalkan berbagai jenis mobil kepada anaknya yang berusia 3 tahun.

“Kalau bisa, buku koleksi untuk pengenalan berbagai jenis binatang, benda dan juga pendidikan moral anak bisa diperbanyak agar makin banyak anak-anak yang dapat memperluas pengetahuannya dari dini,” tambah Inayah.

Mese Romdhonah, perwakilan Cirebon Power yang bertanggung jawab atas perpustakaan ini mengatakan, perpustakaan ini memang baru pada tahap soft launching. Kegiatan tersebut ditandai  dengan menggelar lomba mewarnai untuk tingkat Taman Kanak Kanak (TK) dan Raudatul Athfa (RA) di sekitar wilayah perpustakaan, pada akhir pekan lalu. Kegiatan perlombaan itu diikuti 32 anak dari 16 TK/RA dari 6 desa di sekitar perpustakaan. 

“Saat ini kita sedang sosialisasi dan mulai menerima kunjungan dari sekolah-sekolah. Selain kegiatan untuk anak-anak yang sudah ada saat ini, kami juga memfasilitasi kegiatan edukatif lainnya di perpustakaan, agar anak-anak bisa mendapatkan kegiatan edukasi yang baik selain fasilitas buku yang ada. Setiap hari kami siap melayani mulai pukul 08.00 – 14.00 WIB. Tentunya kegiatan tersebut kami pastikan sesuai dengan protokol kesehatan dengan memperhatikan kapasitas pengunjung dan perlengkapan kesehatan yang sudah kami sediakan di perpustakaan,” kata Mese.

Lokasi Perpustakaan Anak Cirebon Power berada di Taman Cirebon, yang lokasinya berada tepat di sebelah timur PLTU Unit 1 Cirebon Power.

Sementara itu, Ketua Tim Pendamping Perpustakaan Cirebon Power, Masuri, mengatakan bahwa ada sekitar 1.000 koleksi buku yang tersedia di perpustakaan tersebut. Semuanya ujar Masuri, sudah bisa diakses oleh masyarakat.

Masuri juga mempersilakan kepada sekolah tingkat TK, PAUD dan SD, yang hendak memanfaatkan fasilitas dan koleksi yang ada di perpustakaan. Selain koleksi buku, perpustakaan tersebut juga sudah difasilitasi internet secara gratis.

Lokasi Perpustakaan Anak Cirebon Power berada di Taman Cirebon, yang lokasinya berada tepat di sebelah timur PLTU Unit 1 Cirebon Power. Berada di pinggir jalur utama Pantura Cirebon-Jateng, membuat perpustakaan ini lebih mudah diakses masyarakat. Apalagi, pengunjung juga bisa merasakan suasana sejuk dan rindangnya taman.

Perpustakaan ini bukanlah aksi pertama Cirebon Power dalam memfasilitasi pusat literasi masyarakat pesisir. Sebelumnya, Cirebon Power juga sudah membuat Taman Bacaan Anak (TBA) Pesisir di Desa Citemu Kecamatan Mundu. Mese memastikan, perpustakaan ini nantinya bisa diakses masyarakat secara lebih luas lagi. Namun karena saat ini sedang pandemi COVID-19, maka jumlah pengunjung masih dibatasi sesuai protokol kesehatan.