Kolaborasi Interport di Kariangau untuk Masyarakat

Interport berikan pelatihan untuk kurangi sampah rumah tangga.

Permasalahan sampah masih menjadi persoalan yang pelik di Balikpapan, Kalimantan Timur. Setiap harinya 420 ton sampah yang dihasilkan, 70% diantaranya berasal dari sampah rumah tangga. Untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk menekan produksi sampah. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memberikan edukasi terhadap warga untuk mengelola sampah rumah tangga di masing-masing rumah melalui pemilahan sampah organik dan non organik serta menjadikannya kompos.

Interport Mandiri Utama, berkolaborasi dengan PT Balikpapan Environmental Services (BES), PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) UBJOM Teluk Kaltim dan APICAL GROUP, menggandeng Bank Sampah Salok Baru, pada 9 September 2022 untuk menggelar pelatihan pemilahan sampah dan pembuatan kompos dari sampah rumah tangga. Berlokasi di aula SMP Negeri 21 Balikpapan Barat, kegiatan tersebut diikuti oleh 30 perwakilan warga dari tiga RT di Kariangau.

Edukasi terhadap warga untuk mengelola sampah rumah tangga di masing-masing rumah melalui pemilahan sampah organik dan non organik serta menjadikannya kompos.

Ketua Bank Sampah Salok Baru, Colleng, mengungkapkan tidak adanya petugas pengangkutan sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang masuk ke wilayah Salok Baru ini membuat pihaknya harus berpikir keras terhadap pengelolaan sampah rumah tangga. Selama ini, sampah-sampah rumah tangga warga ada yang dibuang ke tempat sampah perusahaan bagi yang bekerja di perusahaan, dan ada pula yang mengubur di samping rumah. “Dengan adanya pelatihan ini kita bisa mandiri, supaya bisa mengurangi sampah yang ada di lingkungan kita,” ungkap Colleng.

Dengan pelatihan ini, warga tidak perlu lagi bingung kemana harus membuang sampah-sampah rumah tangga milik mereka. Warga bisa memanfaatkan sampah tersebut dengan menjadikan eco enzyme maupun kompos. Plt. Lurah Kariangau, Sulfadli, juga mengapresiasi kegiatan pelatihan pemilahan sampah dan pembuatan kompos ini. Beliau memang mengakui masalah sampah di Kota Balikpapan sangat memprihatinkan. “Saya berharap, kegiatan ini bisa mencakup lebih banyak lagi masyarakat dan sosialisasi dapat terus berlanjut sehingga bisa mengurangi timbunan sampah di tiga RT ini,” pungkasnya.

Pasca pelatihan, Interport dan ketiga perusahaan lainnya melanjutkan kolaborasi dalam memberikan stimulus kepada peserta pelatihan berupa sarana pembuatan kompos dengan volume 200 liter.

Pasca pelatihan, Interport dan ketiga perusahaan lainnya melanjutkan kolaborasi dalam memberikan stimulus kepada peserta pelatihan berupa sarana pembuatan kompos dengan volume 200 liter. Stimulus yang diberikan nantinya akan menjadi modal bagi para peserta untuk bisa praktek membuat kompos sendiri di rumah dan bisa dicontoh warga sekitar.