Kualitas pembinaan calon pengantin menjadi kunci, karena merekalah yang merencanakan, melahirkan dan merawat generasi penerus bangsa.
Gerakan pencegahan stunting (kondisi gagal tumbuh pada anak balita) saat ini gencar dilakukan Pemerintah Indonesia melalui berbagai potensi yang ada di masyarakat. Mengapa? Karena pencegahan stunting tidak mungkin hanya ditangani oleh dinas teknis. Bahkan, Presiden Joko Widodo juga memberikan perhatian dan arahan terkait pencegahan stunting yang bisa dimulai dari calon pengantin.
Calon pengantin merupakan titik krusial untuk memberikan edukasi dan promosi tentang cara mencegah stunting. Alasannya sederhana, karena merekalah yang akan merencanakan, melahirkan dan merawat anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Ketika para pasangan baru sudah memahami arti pentingnya mencegah stunting untuk anak-anak mereka, maka angka stunting pun akan menurun dengan sendirinya.
Berdasarkan pemikiran tersebut, Interport melalui program CSR-nya turut meningkatkan kualitas pembinaan persiapan calon pengantin yang selama ini sudah berjalan di Kantor Urusan Agama Balikpapan Barat, Kalimantan Timur. Dukungan yang diberikan Interport salah satunya adalah penyediaan buku panduan atau baku saku sebagai sumber referensi.
Interport mendukung penyediaan buku panduan pembinaan calon pengantin yang menjadi kunci generasi penerus bangsa yang sehat.
Buku panduan yang disebarkan lebih dari 75 eksemplar ini berisi dasar-dasar perkawinan islami, generasi berencana dan cara pemberian makanan sehat pada bayi dan anak.
Buku ini diharapkan akan menjadi pionir yang dapat menginspirasi banyak pihak untuk dapat menerbitkan buku bertemakan upaya pencegahan stunting lainnya. Salah satu materi yang rencananya akan ditambahkan adalah terkait pola pengasuhan.
Dengan membaca buku ini, para calon pengantin diharapkan dapat meningkat literasinya tentang pencegahan stunting dan pada akhirnya mendorong mereka untuk bisa berkomunikasi lebih lanjut dengan tenaga kesehatan dan tenaga penyuluh keluarga berencana terdekat.