Di YPAB, Semua Tetap Belajar untuk Mengejar Cita-cita

Meski di tengah tantangan, berbagai kelas tetap berjalan dan motivasi siswa tak kunjung hilang.

Pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap seluruh sektor kehidupan – termasuk pendidikan. Metode pembelajaran yang ideal secara tatap muka pun saat ini kurang memungkinkan untuk dilakukan. Sementara itu, metode pembelajaran secara daring juga memiliki tantangan tersendiri, diantaranya efektifitas proses belajar mengajar serta lebih terbatasnya interaksi antara siswa dan pengajar.

Namun hal ini tidak mengurangi semangat para peserta didik Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB) yang mayoritas adalah masyarakat putus sekolah yang bekerja sebagai pramuwisma, tenaga bangunan, penjaja makanan. Kalau dulu mereka harus mencari waktu untuk hadir belajar di kelas YPAB di Bintaro dan Tanah Abang, Jakarta; kini sebagian dari mereka pun harus mengeluarkan usaha ekstra untuk meminjam perangkat elektronik serta mengeluarkan biaya tambahan kuota internet.

Melihat hal ini, YPAB dan berbagai pihak lain termasuk Indika Energy dan Indika Foundation terus berupaya agar para siswa tetap bisa memperoleh pendidikan. Mulai dari fleksibilitas waktu belajar, orientasi belajar berbasis teks dan video singkat (bukan video call), hingga melakukan subsidi kuota data dan peminjaman perangkat handphone untuk para siswa. Hal ini didasari pemikiran bahwa setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda, baik secara formal maupun informal, agar dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat.

Perjuangan ini tidak mudah. Bayangkan beberapa dari mereka baru bisa belajar setelah larut malam setelah pekerjaan mereka selesai. Salah satu siswa yang bekerja sebagai babysitter bercerita bahwa ia harus menunggu anak yang diasuhnya tidur sebelum bisa belajar, dan kemudian harus bangun sebelum jam 4 pagi untuk menyiapkan keperluan keluarga tempat ia bekerja. Siswa lainnya yang bekerja sebagai penjaja makanan menggunakan waktu disela-sela menunggu pembeli untuk belajar.

Cerita-cerita tersebut kini berbuah manis. Sehari sebelum kemerdekaan Indonesia ke-75 pada 16 Agustus lalu, peserta didik Paket C di YPAB Bintaro menerima ijazah kelulusan mereka. Rizal Aryadi selaku Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) YPAB pada kesempatan itu berpesan kepada para peserta didik yang telah lulus, untuk terus mengejar cita-cita dan tidak hanya menjadi orang yang cerdas, namun juga peduli dengan lingkungan, terus berbuat baik, dan berbagi ilmu serta pengalaman yang telah didapatkan.

Integritas dan mendukung pembangunan manusia yang unggul serta cerdas secara moral merupakan salah satu nilai yang dijunjung Indika Energy dan Indika Foundation. Inilah yang melandasi kerjasama dengan YPAB yang merupakan yayasan penyelenggara pendidikan bebas biaya, berbasis kerelawanan bagi masyarakat putus sekolah pra sejahtera dengan mengedepankan integritas, kualitas, dan menghargai keberagaman. Selain kelas belajar rutin, terdapat kelas-kelas inspirasi yang bertujuan memperkaya kurikulum melalui kelas-kelas karakter dan inspirasi kebangsaan.

YPAB Tanah Abang misalnya, yang membuka Kelas Wawasan “Critical Thinking“, yang membahas berbagai macam hal mengenai kesalahan-kesalahan dalam berlogika untuk menghindari perdebatan tanpa ujung, atau melontarkan pertanyaan maupun pernyataan yang salah.

Sementara menyikapi fenomena sosial perundungan (bullying) yang tidak jarang menjadi penyebab anak putus sekolah, YPAB membuka Kelas Wawasan mengenai “Kecerdasan Digital” untuk lebih bijak dalam bermedia sosial dan berkomentar.

Ada juga kelas wawasan mengenai Diversity and Multicultural Inclusion yang memfokuskan pada identitas budaya dan bias afinitas, serta cara membedakan generalisasi dan stereotip tentang agama, gender, ataupun kepribadian orang yang tinggal di sebuah kota. Dalam kelas tersebut, peserta diberikan pengetahuan cara menghindari untuk memberikan pertanyaan yang menyinggung atau sensitif terhadap beberapa individu.

Bersama Indika Energy, YPAB juga merencanakan beberapa program seperti workshop Indika Mengajar dan study visit ke Indika Energy yang akan dilaksanakan setelah keadaan lebih kondusif. Mari berharap agar pandemi segera berlalu, sehingga proses pembelajaran bisa kembali optimal.