The Future is Yours, Engineering for Teenagers Tripatra

Inspirasi melalui profesi engineer, pacu semangat dan mimpi anak-anak Indonesia untuk menjawab tantangan dunia di masa depan dan membangun Indonesia.

Seorang bijak pernah mengatakan bahwa negara yang melatih insinyurnya memiliki kesempatan menuju kemakmuran. Insinyur berperan penting dalam pembangunan suatu negara seperti Indonesia yang terus berkembang saat ini. Pembangunan infrastruktur, proses produksi dan berbagai fasilitas publik membutuhkan kapasitas dan kemampuan engineer

Namun seiring perkembangan dan tren dunia, profesi engineer, sains dan teknik kini dinilai bukan merupakan profesi yang paling diminati generasi muda. Saat ini ada lima pekerjaan yang paling populer di Indonesia saat ini yaitu analyst, researcher, UX design, software engineer, atau product management,” tutur Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 

Meskipun lima pekerjaan ini diminati, Nadiem juga menambahkan bahwa kemampuan sumber daya manusia di Indonesia perlu ditingkatkan termasuk menciptakan para insinyur muda yang kompeten. 

Jika semua anak-anak Indonesia punya semangat seperti ini, saya yakin kita akan dapat menjawab tantangan dunia di masa depan untuk membangun Indonesia yang lebih maju.

Berdiri hampir lima dekade, Tripatra menjadi salah satu perusahaan yang turut membangun infrastruktur strategis Indonesia. Beberapa karya Tripatra tersebar di penjuru Tanah Air dan digunakan masyarakat Indonesia. Mulai dari fasilitas pemrosesan dan kompresi gas di Arun, Aceh, hingga fasilitas hulu migas di Cepu, Jawa Tengah, yang menghasilkan tidak kurang dari 25% seluruh kapasitas produksi minyak nasional. Para insinyur Tripatra juga yang membangun kompleks Jangkrik, Unit Produksi Terapung (FPU) lapangan gas laut dalam terbesar di Indonesia, dan di kompleks Tangguh di Papua, proyek onshore LNG plant untuk memenuhi kebutuhan gas nasional.

Berangkat dari hal tersebut, Tripatra berkolaborasi bersama Indika Foundation mengadakan program edukasi pengenalan profesi engineer dengan tema Engineering for Teenagers untuk siswa sekolah menengah pertama di daerah Jabodetabek. 

Program yang dilakukan secara online tersebut ternyata mendapat sambutan antusias dari para murid sekolah menengah. Lebih dari 600 siswa mendaftar, yang kemudian terpilih 50 siswa untuk dapat mengikuti program yang dijalankan pada 23 hingga 24 Oktober 2021.

“Saya kagum dengan semangat dan rasa ingin tahu yang ditunjukkan oleh generasi muda Indonesia pada kegiatan ini. Jika semua anak-anak Indonesia punya semangat seperti ini, saya yakin kita akan dapat menjawab tantangan dunia di masa depan untuk membangun Indonesia yang lebih maju. Dan Tripatra akan terus berkomitmen untuk mendukung generasi penerus insinyur masa depan,” sambut Dhira Nandana selaku President Director & CEO Tripatra saat berbicara secara daring di depan para peserta Engineering For Teenagers ini.

If you want to see a change for the future, then you have to do it. Be the change that you want to see. 

Selama program, peserta diperkenalkan dengan sosok insinyur berpengalaman dalam bidang masing-masing, salah satunya adalah Silvia Halim, Construction Director PT MRT Jakarta. Dalam paparannya, Silvia menjelaskan bahwa masa depan adalah milik anak-anak muda, jadi anak-anak muda harus berani melakukan perubahan. “The future is yours, generasi muda yang akan membentuk masa depan. So, if you want to see a change for the future, then you have to do it. Be the change that you want to see.” tegas Silvia.  “Hal itu lah yang kita lakukan sebagai insinyur. Kita bergerak sebagai problem solver dari setiap masalah yang ada. Sebagai pemecah kebuntuan; we take actions, make it happen.” lanjutnya.

Sementara itu, Rizki Amelia, Human Capital and Transformation Director Tripatra berharap agar melalui diskusi dan eksperimen sains selama dua hari tersebut, para peserta dapat lebih mengenal minat dan bakat diri masing-masing. Peserta juga diharapkan bisa lebih memahami tujuan hidup serta upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan. “Belajar untuk menikmati proses serta menyiapkan mental diri untuk menjadi pribadi yang agile dan resilience, guna menghadapi dinamika tantangan di masa depan. Stay true to yourself!,” pesan Rizki.

Saya pun semakin yakin bahwa perempuan pun bisa menjadi seorang insinyur yang handal. Terima kasih atas program Engineering For Teenagers yang telah memotivasi.

Selain mendengarkan pengalaman-pengalaman dari engineer profesional, para peserta juga dibekali dengan materi tentang energi terbarukan dan diminta untuk membuat sebuah project individu sebagai pengenalan terhadap renewable energy dengan membuat miniatur wind turbin dengan waktu yang sudah ditentukan.

Salah seorang peserta, Ketut Tara, menyatakan rasa terima kasihnya atas program yang dia ikuti. “Saya senang sekali dan berterima kasih atas program ini. Sejak kecil, saya bercita-cita untuk menjadi insinyur. Melalui program ini, saya semakin tahu tentang pengalaman, pekerjaan, dan juga suka cita menjadi seorang insinyur. Saya pun semakin yakin bahwa perempuan pun bisa menjadi seorang insinyur yang handal. Terima kasih atas program Engineering For Teenagers yang telah memotivasi diri saya!” tutur Ketut.