Saat Wanita Tak Lagi Terbatas untuk Memilih dan Meraih Cita

Be confident, break the bias. Menghilangkan stigma terkait kemampuan perempuan di dunia kerja melalui prestasi dan kemauan untuk terus berusaha.

Tanggal 8 Maret diperingati dunia sebagai Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day). Ini adalah hari di mana perempuan melihat kembali pencapaian, mengapresiasi prestasi tanpa memandang etnis, linguistik, budaya, ekonomi, maupun politik. 

Sadar atau tidak, bias terhadap perempuan masih ada dan membuat perempuan sulit untuk maju. Namun dengan prestasi dan kepercayaan diri perempuan, bias ini bukannya tidak mungkin untuk dipatahkan.

Hari Perempuan Internasional sendiri awalnya berasal dari gerakan buruh, dimana pada tahun 1908, sekitar 15.000 perempuan pekerja berbaris melalui New York menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak untuk memilih. Setahun kemudian, Partai Sosialis Amerika mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional pertama.

Pada tahun 1910, Clara Zetkin, seorang aktivis dan pembela hak-hak perempuan, mengusulkan pembentukan hari internasional. Clara memasukkan idenya ke Konferensi Internasional Wanita Pekerja di Copenhagen, Denmark. Sekitar 100 perempuan dari 17 negara yang hadir di konferensi tersebut, menyetujuinya dengan suara bulat. Pada tahun berikutnya, Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss, dan diresmikan oleh PBB pada tahun 1975.

Terdapat tujuh prinsip pemberdayaan perempuan dalam Women’s Empowerment Principles (WEP) yaitu, pertama, kepemimpinan perusahaan tingkat tinggi. Kedua, memperlakukan semua perempuan dan laki-laki secara adil di tempat kerja tanpa diskriminasi. Ketiga, kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan karyawan. Keempat, pendidikan dan pelatihan untuk kemajuan karir. Kelima, pengembangan usaha, rantai pasokan dan praktik pemasaran. Keenam, inisiatif dan advokasi komunitas. Kemudian terakhir yang ketujuh yaitu mengukur dan melaporkan.

Prinsip-prinsip pemberdayaan perempuan menjadi panduan perusahaan dalam mengevaluasi implementasi inisiatif yang sudah dilakukan untuk kemudian menyusun langkah strategis selanjutnya. Dunia usaha memiliki peranan penting dalam memberlakukan kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan dan memastikan upaya tersebut dapat diukur, dilaporkan, dan diselaraskan dengan wilayah kerja yang memiliki dampak terbesar.

Indika Energy memiliki komitmen untuk kesetaraan gender di tempat kerja termasuk peluang kerja, upah, dan manfaat yang setara sesuai cakupan pekerjaan.

Dewasa ini, pelaksanaan prinsip-prinsip kesetaraan gender telah menjadi bagian dari kultur perusahaan-perusahaan modern, tidak terkecuali Indika Energy Group yang bergerak di industri yang lekat dengan persepsi maskulin. Namun persepsi tersebut berhasil dipatahkan, Indika Energy memiliki komitmen untuk kesetaraan gender di tempat kerja termasuk peluang kerja, upah, dan manfaat yang setara sesuai cakupan pekerjaan.

Saya merasa memiliki kesempatan yang sama di Indika Energy Group. Saya dapat mengoperasikan alat berat seperti halnya orang-orang yang biasanya mengoperasikannya. Saya percaya bahwa dengan kerja keras dan tekad untuk berkembang, kita dapat melakukan pekerjaan apapun dengan baik. Sebagai perempuan, kita harus proaktif dalam mengambil kesempatan untuk terus mengembangkan diri,” tutur Ertiana, operator truk tambang di Petrosea.

Perusahaan juga mendorong keterwakilan perempuan dalam bisnis dan manajemen di semua tingkatan, terutama di manajemen menengah dan senior. Pada tahun 2021, Perusahaan berhasil meningkatkan keterwakilan perempuan secara keseluruhan menjadi 9,57%.

Perusahaan juga mendukung keseimbangan antara kerja dan keluarga dengan mengambil sikap tanpa toleransi terhadap diskriminasi terhadap wanita hamil dan pekerja dengan tanggung jawab keluarga dalam perekrutan, penugasan kerja, pelatihan, kondisi kerja, dan pemecatan. Indika Energy memfasilitasi kelancaran kembali bekerja setelah cuti keluarga, dan mendukung dengan menyiapkan fasilitas untuk ibu menyusui di tempat kerja.

Saya merasa memiliki kesempatan yang sama di Indika Energy Group. Sebagai perempuan, kita harus proaktif dalam mengambil kesempatan untuk terus mengembangkan diri.

Pengembangan keterampilan yang siap pakai di industri juga menjadi perhatian. Misalnya saja di Tripatra, program “Women Mentoring Women” memberdayakan dan membina lebih banyak perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan dalam perusahaan. Topik yang diambil meliputi kepemimpinan, komunikasi, dan kolaborasi. Progres setiap karyawan tercatat dan dievaluasi secara berkala. Ada juga proses pendampingan terbalik, di mana mentee juga bisa menjadi mentor, yang memungkinkan keterampilan yang diperoleh untuk diteruskan ke mentee-nya sendiri. Saat ini ada 42 mentee dan 24 mentor dalam program tersebut.

Perusahaan juga memfasilitasi berbagai acara sebagai wadah berbagi ilmu dan diskusi, untuk saling menginspirasi seperti misalnya diskusi bertema kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dengan mengundang para pemimpin dan karyawan perempuan di dalam Group. 

Pengembangan karir yang lebih terarah, pelatihan, bimbingan, dan advokasi diharapkan dapat membantu perempuan dalam peran kepemimpinan. Persiapan kapabilitas juga perlu diperhatikan. Di Indika Energy (Holding), misalnya, perusahaan membina perempuan di posisi eksekutif dan manajemen tingkat menengah, untuk mampu berperan lebih strategis. Pada tahun 2021, 36% eksekutif dan manajer tingkat menengah di Indika Energy (Holding) adalah perempuan.

Mendukung pengembangan dan pemberdayaan perempuan bisa mencakup banyak hal termasuk misalnya: pertama, menyediakan lingkungan kerja yang nyaman, transparan, dan aman bagi karyawan. Kedua, peningkatan hasil gender sebagai hasil dari program pemberdayaan perempuan yang efektif di seluruh Group, termasuk pelatihan operator perempuan di lokasi dan upaya untuk menghilangkan bias gender di tempat kerja. Ketiga, fokus pada program keragaman dan inklusi yang melampaui kepatuhan.