Perjalanan 20 Tahun Indika Energy dalam Wujudkan Energi Untuk Negeri

Kolaborasi anak negeri selama 20 tahun. Mulai dari pembangunan perintis belantara Papua, hingga engineering berkelas dunia. Dua dekade yang penuh makna untuk Indonesia.

Bagi masyarakat awam, cerita 20 tahun perjalanan Indika Energy hanya terlihat “kulitnya” saja sebagai salah satu perusahaan energi terpadu terbesar di Indonesia saat ini. Namun, perjalanan 20 tahun tentu lebih dari sekadar itu dan sarat dengan pencapaian.

Indika Energy Group secara konsisten berkomitmen untuk memajukan Indonesia dengan mengintegrasikan keempat pilar usahanya yaitu Sumber Daya Energi, Jasa Energi, dan Infrastruktur Energi, serta portofolio lainnya, ke dalam rantai nilai solusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan global.

Melalui pilar Sumber Daya Energi, Indika Energy berusaha mengeksplorasi dan mengolah batubara untuk kebutuhan energi Indonesia hingga dunia. Kemudian melalui pilar yang kedua Jasa Energi Indika Energy menyediakan jasa layanan terpadu untuk sektor pertambangan dan industri migas. Sementara melalui pilar Infrastruktur Energi, Indika Energy mengintegrasikan seluruh mata rantai energi, baik logistik darat dan laut, hingga pembangkit listrik. Kedepannya, diversifikasi usaha, digitalisasi teknologi, dan inovasi akan terus mengiringi langkah Indika Energy dalam wujudkan Energi Untuk Negeri.

Didirikan pada tahun 2000, Indika Energy terus mengembangkan diri dan jeli melihat peluang berkontribusi untuk negara ini. Dengan pengalamannya yang mumpuni di sektor batubara, minyak, dan gas, bersama tenaga kerja yang terampil, keahlian Indika Energy membentang dalam rantai nilai eksplorasi sumber daya energi hingga pembangkit listrik. Sejak melakukan Initial Public Offering atau IPO pada tahun 2008, Indika Energy terus bertumbuh secara organik maupun akuisisi. Saat ini Indika Energy Group memiliki lebih dari 8.300 karyawan di seluruh penjuru Nusantara.

Seiring berjalannya waktu, Indika Energy berkembang menjadi perusahaan energi yang sepenuhnya terintegrasi dengan kapasitas untuk mengekstraksi nilai yang lebih besar, melalui peningkatan hubungan operasi yang sinergis. Keterkaitan ini menjangkau rantai nilai energi mulai dari eksplorasi, teknik, konstruksi, produksi, hingga pengiriman dan pelayaran kepada pelanggan domestik dan internasional untuk pemanfaatan batubara yang diproduksi sebagai bahan pembangkit tenaga listrik.

Pada saat yang sama, Indika Energy juga mempertahankan rekam jejak yang baik dalam pengelolaan lingkungan, keselamatan kerja serta tata kelola perusahaan yang kuat sejalan dengan tanggung jawab dan komitmen kepada semua pemangku kepentingan.

Sebagai grup usaha, kontribusi dan pengabdian Indika Energy Group untuk Indonesia telah mencapai 48 tahun. Anak perusahaan, Petrosea, berdiri pada 1972 dan mengerjakan berbagai proyek di industri pertambangan dan migas, yang tersebar di seluruh Indonesia. Mulai dari KPC Coal Mining Contract di Kalimantan, Minahasa Gold Project di Sulawesi, EPCI Work for Facilities di Kepulauan Natuna, hingga tercatat sebagai perusahaan yang pertama kali membangun jalan di Grasberg, Papua.

Sementara Tripatra, didirikan setahun setelahnya juga ikut andil dalam membangun berbagai fasilitas hulu migas utama di Indonesia diantaranya Blok Cepu yang menghasilkan tak kurang dari 25% seluruh kapasitas produksi minyak nasional, Kompleks Jangkrik yang merupakan Unit Produksi Terapung lapangan gas laut dalam terbesar di Indonesia. Hingga pembangunan onshore LNG plant di kompleks Tangguh yang berada di Papua untuk memenuhi kebutuhan gas nasional.

Sedangkan Kideco Jaya Agung merupakan produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia dan salah satu produsen dengan biaya terendah yang memasok batubara untuk kebutuhan domestik maupun Internasional. Kideco juga menerapkan praktik tambang yang baik dan berkelanjutan.

Selain itu, portofolio Indika Energy juga mencakup perusahaan transportasi laut dan logistik yang terpadu dalam anak usaha Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS), hingga pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU yang dilengkapi dengan teknologi tinggi sehingga ramah lingkungan.

Diversifikasi usaha menjadi salah satu strategi Indika Energy agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Saat ini, Indika Energy tercatat sudah sangat dekat dengan fase pengoperasian penuh fuel terminal project pertamanya. Melalui Interport dan anak usaha tidak langsung, PT Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE) fuel terminal di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada awal Oktober lalu sudah memasuki fase hot commissioning atau trial operation.

Indika Energy juga telah bermitra dengan Nusantara Resources Limited untuk pengembangan Awak Mas Gold Project di Sulawesi Selatan. Proyek ini diperkirakan memiliki metrik yang sangat sehat dan akan memberikan arus kas yang kuat selama usia tambang yang signifikan, dengan produksi dijadwalkan pada akhir 2022.

Bisnis digital teknologi juga menambah keistimewaan portofolio Indika Energy melalui ekspansi dua anak usahanya PT Xapiens Teeknologi Indonesia (enterprise IT) dan PT Zebra Cross Teknologi (jasa teknologi digital). Ke depan, komitmen akan diversifikasi usaha, digitalisasi teknologi, dan inovasi akan terus mengiringi langkah Indika Energy dalam wujudkan Energi Untuk Negeri!