21.000 Mangrove untuk Indonesia yang Lebih Lestari

Wujudkan komitmen menuju netral karbon di tahun 2050, Perusahaan sinergikan semua elemen.

Pada tanggal 19 Oktober 2021,  Indika Energy dan anak-anak usahanya (Kideco, Petrosea, IIR, IMP, Tripatra, Interport) melakukan penanaman 21.000 mangrove di area seluas lebih dari 4 hektar di sekitar wilayah operasional perusahaan yang meliputi Paser dan Kariangau (Kalimantan Timur), Katingan (Kalimantan Tengah), Cilegon (Banten), dan Sorong (Papua Barat). Penanaman mangrove yang dilakukan dengan melibatkan masyarakat dan kelompok usaha setempat tersebut dilakukan dalam rangka hari jadinya yang ke-21. Upaya ini sejalan dengan tekad Indika Energy untuk menjaga dan memulihkan ekosistem di wilayah pesisir, serta komitmen perusahaan untuk mencapai netral karbon di tahun 2050.

Dalam kesempatan tersebut, Azis Armand selaku Wakil Direktur Utama dan CEO Group Indika Energy menekankan pentingnya keberlanjutan dalam setiap program yang dilakukan oleh perusahaan. Upaya keberlanjutan itu, menurut Azis, juga harus disertai upaya pemberdayaan masyarakat dan konservasi lingkungan.

Penanaman mangrove ini dilakukan Indika Energy Group sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di daerah pesisir dan mengurangi emisi karbon.

“Keberlanjutan merupakan tujuan dan elemen inti dari hal-hal yang dilakukan Indika Energy. Kami ingin memastikan kegiatan usaha, pemberdayaan masyarakat, dan konservasi lingkungan dapat berjalan selaras dengan niat kami untuk memberikan energi kepada Bangsa Indonesia demi masa depan yang berkelanjutan,” tutur Azis Armand, saat kegiatan penanaman mangrove, Senin (11/10) di Desa Pondong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

Turut hadir dalam kegiatan penanaman, Isran Noor, Gubernur Kalimantan Timur, yang mengapresiasi kedisiplinan dan komitmen Indika Energy Group dalam menjaga lahan dan mengurangi emisi karbon. “Hal ini merupakan sebuah kontribusi besar terhadap penurunan emisi gas nasional maupun global,” jelas Isran. 

Indika Energy juga ingin memastikan bahwa mangrove tidak hanya sekedar ditanam, tetapi juga dirawat dan direhabilitasi sehingga abrasi air laut bisa dicegah, emisi karbon bisa lebih banyak diserap, serta biota di sekitar pesisir bisa menjadi lebih seimbang dan lestari.

Indika Energy berupaya untuk konsisten dengan komitmennya untuk mengurangi eksposur Perusahaan terhadap batu bara dan menargetkan untuk mencapai 50% pendapatan dari sektor non batu bara pada tahun 2025. Indika Energy juga menargetkan dapat menjadi Perusahaan yang netral karbon pada tahun 2050.

Saat ini Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia, yaitu sekitar 3,5 juta hektar. Meski demikian, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat lebih dari 40 persen hutan mangrove di Indonesia dalam kondisi rusak. Penanaman mangrove ini dilakukan Indika Energy Group sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di daerah pesisir dan mengurangi emisi karbon. 

Saat ini, upaya untuk menjadikan bumi lebih lestari dengan mendorong langkah-langkah menuju netral karbon dilakukan secara global oleh negara, perusahaan swasta maupun koalisi masyarakat sipil. Indika Energy sendiri merupakan salah satu perusahaan yang sejak awal menegaskan komitmennya untuk mencapai netral karbon, dan telah melakukan berbagai upaya dan langkah kongkrit untuk mewujudkannya. “Indika Energy berupaya untuk konsisten dengan komitmennya untuk mengurangi eksposur Perusahaan terhadap batu bara dan menargetkan untuk mencapai 50% pendapatan dari sektor non batu bara pada tahun 2025. Indika Energy juga menargetkan dapat menjadi Perusahaan yang netral karbon pada tahun 2050,” tegas Azis.