EMITS Terangi Kawasan Pelabuhan Sabang dengan Listrik Tenaga Surya

EMITS kian berperan dalam transisi energi hijau Indonesia, dengan menghadirkan energi bersih yang terpercaya dan kompetitif untuk sektor komersial dan industri.

Indonesia memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang sangat besar. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi EBT negeri mencapai 417 Giga Watt, dimana 207,8 GW di antaranya berasal dari energi matahari. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, EBT pun menjadi semakin kompetitif.

Indika Energy, yang memiliki komitmen mendiversifikasi usaha dengan target pendapatan 50% dari sektor non-batubara pada 2025 dan sebagai upaya menuju net-zero carbon emissions pada 2050 menangkap peluang tersebut. Melalui anak usahanya, Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS), Indika Energy Group menandatangani nota kesepahaman bersama Enertec Mitra Solusi (ENERTEC) dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) untuk kerja sama di bidang EBT.

Penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan pada 12 Agustus lalu di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia ini disaksikan Deputi Koordinator Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi, Basilio Dias Araujo.

Kemitraan dilakukan melalui pemasangan Solar PV (Photovoltaic) dalam mewujudkan pelabuhan bebas Sabang menjadi green port, yang merupakan konsep pengembangan pelabuhan berkelanjutan. Pemasangan solar PV ini juga mengintegrasikan aspek kelestarian lingkungan, konservasi energi, pemberdayaan masyarakat, dan aspek ekonomi dari pelabuhan itu sendiri.

Potensi energi surya di Indonesia sangat besar sekitar 207,8 GW namun yang telah dimanfaatkan baru sekitar 153,8 MW.

Menurut Basilio, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya mendorong penggunaan EBT sebagai salah satu pengganti sumber energi listrik di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebagai Program Prioritas Nasional. “Energi baru dan terbarukan melalui tenaga surya di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 207,8 GW namun yang telah dimanfaatkan baru sekitar 153,8 MW,” jelas Basilio.

Lebih lanjut, Basilio menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memajukan potensi kota Sabang sebagai kota niaga dan pelabuhan bebas melalui pengembangan infrastruktur tenaga listrik PV Rooftop, dan diharapkan dapat menjadi terobosan di wilayah Aceh, khususnya Sabang. “Model kerja sama ini direncanakan akan diterapkan untuk pelabuhan-pelabuhan strategis lainnya di Indonesia,” ujarnya.

PV Rooftop atau tenaga surya merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Kemitraan dan pengembangan usaha akan meliputi pemasangan Solar PV oleh EMITS dan ENERTEC pada bangunan maupun lahan yang telah dikelola BPKS dengan besaran kapasitas 50 MW.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy, Azis Armand menyatakan kebanggaannya atas kerja sama dan kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan EBT di Indonesia.

“Kerja sama ini merupakan wujud komitmen Indika Energy Group dalam mendiversifikasi portofolio bisnis, mencapai tujuan keberlanjutan, serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025,” tutur Azis.

Kerja sama ini wujud komitmen diversifikasi Indika Energy Group mendukung upaya pemerintah mencapai target bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025.

EMITS merupakan perusahaan dengan platform solusi energi baru dan terbarukan untuk sektor komersial dan industri di Indonesia, bekerja sama dalam bentuk joint venture dengan Fourth Partner Energy yang merupakan pengembang tenaga surya terkemuka dari India dan dimiliki oleh The Rise Fund, social impact fund terbesar di dunia dengan total dana kelolaan sebesar US$ 5 miliar.

Menurut data Kementerian ESDM, potensi EBT Indonesia berasal dari arus laut samudera sebesar 17,9 GW, panas bumi 23,9 GW, bioenergi 32,6 GW, angin 60,6 GW, air 75 GW, dan matahari atau surya 207,8 GW. EBT diperkirakan tidak akan habis hingga 100 tahun ke depan.

“Indonesia memiliki potensi pengembangan EBT yang sangat besar, sejalan dengan target agresifnya untuk melakukan dekarbonisasi. EMITS siap mengambil peran dalam transisi energi hijau di Indonesia dengan menghadirkan energi bersih yang terpercaya dan berbiaya kompetitif untuk sektor komersial dan industri di Tanah Air,” tutup Azis.