Sehari Penuh Makna di INDY Fest 2020

Hadapi pandemi dengan bersikap optimis, adaptif, kolaboratif, dan bergotong-royong antar elemen masyarakat menjadi intisari dari rangkaian INDY Fest 2020.

INDY Fest 2020, sebuah festival virtual dengan tema #EnergiUntukNegeri diadakan pada 19 Oktober 2020, bertepatan dengan hari jadi Indika Energy ke-20 dan merupakan bagian dari rangkaian syukuran yang dilakukan. Dengan memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan, acara ini disiarkan melalui live streaming YouTube NET dan Indika FM. INDY Fest 2020 terbagi dalam 2 komponen utama yaitu Live Talks dan Konser Energi Untuk Negeri.

Live Talks terbagi atas empat sesi dan membahas isu-isu terkini dan relevan bagi masyarakat luas seperti Kesehatan, Ekonomi, Teknologi dan Nilai-nilai Indonesia.

Live Talk Kesehatan – Vaksin COVID-19, Sudah Sampai Mana?

Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro; Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan; serta Direktur Utama GSI Lab, dr. Nino Susanto hadir sebagai narasumber di sesi ini,

Menurut dr. Nino, saat ini terdapat 11 kandidat vaksin COVID-19 yang sudah memasuki tahapan uji klinis, termasuk 3 diantaranya yang akan dimasukkan ke Indonesia. Namun walaupun kondisi darurat dan ditunggu oleh semua orang, dr. Nino menegaskan bawah vaksin bukanlah “silver bullet” atau solusi cepat. “Hal ini sejalan dengan penegasan WHO, bawah tahapan uji klinis yang harus dilalui oleh kandidat vaksin sendiri terdiri dari uji praklinis, serta uji klinis yang terbagi atas tiga fase,” ungkapnya.

Salah satu kandidat vaksin berasal dari China, Sinovac, yang akan digunakan oleh pemerintah untuk vaksinasi secara besar-besaran juga sedang dalam proses uji klinis di Indonesia. Vaksin ini diujicobakan kepada ribuan relawan dari beberapa daerah di Indonesia. Salah satu relawan tersebut adalah Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, yang menjelaskan bahwa dirinya dan ribuan relawan uji klinis kandidat vaksin telah selesai disuntik vaksin yang pertama, dan sedang menunggu untuk disuntik kembali yang kedua kalinya pada 2 November mendatang.

Lebih lanjut, Hengky menjelaskan bahwa para relawan ada yang disuntik vaksin dan ada pula yang disuntik plasebo (jenis obat kosong yang tidak mengandung zat aktif dan tidak dapat memberikan efek apa pun terhadap kesehatan), namun mereka tidak diberi tahu siapa yang disuntik vaksin siapa yang disuntik plasebo. Hal ini diamini dr. Nino. “Metodenya memang begitu, jadi siapa yang disuntik vaksin dan siapa yang disuntik plasebo ini harus dirahasiakan”.

Dalam kesempatan yang sama, Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa pemerintah menempuh strategi double track, yaitu menggunakan vaksin dalam dan luar negeri.

Penggunaan vaksin dari luar negeri dipilih karena kondisi yang darurat, sehingga butuh untuk segera dilakukan vaksinasi sambil menunggu vaksin yang dikembangkan dalam negeri selesai. Untuk tahap awal vaksinasi sendiri dijadwalkan pada November 2020, dengan prioritas pertama vaksinasi kepada tenaga kesehatan. Vaksinasi ini akan menggunakan vaksin Sinovac.

Sementara itu, vaksin yang tengah dikembangkan anak bangsa bernama Vaksin Merah Putih dan diproyeksikan akan selesai paling cepat kuartal ketiga 2020 atau awal 2021. Dalam pengembangannya, Kementerian Riset dan Teknologi menggandeng enam lembaga yaitu Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga , dan Universitas Gadjah Mada.

Live Talk Ekonomi – Gotong Royong Pulihkan Ekonomi Negeri

Narasumber dalam sesi ini adalah Sekretaris Eksekutif Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Raden Pardede; Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid; dan Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Sutjahyo.

Raden menjelaskan, pertumbuhan PDB Indonesia sebelum pandemi berada di kisaran 5%, namun semenjak COVID-19 melanda, pertumbuhan di kuartal kedua menurun dan bahkan di kuartal ketiga menjadi minus. Ini tentu saja menjadi pukulan bagi banyak pihak. Namun kabar baiknya kita sudah menyentuh dasar, tidak akan lebih rendah lagi. “Tahun ini kita masih akan minus, tapi kalau kita lihat tren, kita sudah mengalami bottom rock,” ungkapnya.

Sementara itu, Arsjad menegaskan bahwa kesehatan dan keselamatan karyawan merupakan prioritas utama Indika Energy Group. “Kami dengan ketat menjaga protokol kesehatan termasuk lock down protocol di setiap lokasi proyek serta mendirikan lab pemeriksaan dan isolation center untuk karyawan,” tuturnya. Lebih lanjut, Arsjad menjelaskan bahwa Indika Energy bergotong-royong dengan berbagai pihak mendirikan Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab), laboratorium pemeriksaan PCR dengan kapasitas terbesar di Indonesia.

Efek pandemi juga dirasakan dan dialami oleh startup terbesar asal Indonesia, Gojek. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan di sejumlah daerah membuat sebagian besar mitra driver mereka tidak bisa beroperasi membawa penumpang. Tantangan lain juga dihadapi divisi Go Food. Jumlah pesanan pada merchant UMKM menurun drastis, masyarakat lebih memilih memesan pada merchant besar karena dipersepsikan lebih higienis. “Kita bantu para merchant kecil, mereka kita kasih template untuk menerapkan prosedur untuk meningkatkan level higienitas makanan yang dijual. Sebulan kemudian penjualan mereka mulai pulih kembali.” jelas Catherine.

Sementara itu, salah satu cara yang dilakukan Indika Energy dalam menghadapapi tantangan yang ada adalah dengan melakukan efisiensi biaya – salah satunya dengan cara penerapan teknologi terkini.  “Kebetulan sebelumnya kita sudah mencoba adaptasi Industry 4.0. Dengan aplikasi teknologi ini kita bisa pangkas cost. Karena kita tidak bisa kontrol harga batubara, yang bisa kita kontrol adalah cost.” lanjut Arsjad.

Arsjad juga menegaskan bahwa kita harus terus menebarkan optimisme, bersikap positif dan adaptif akan perubahan yang terjadi agar bisa melahirkan inovasi dan inisiatif yang dapat membantu masyarakat Indonesia.

Live Talk Technology – Apa Kabar Indonesia 4.0?

Sesi ini menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan; Staf Khusus Presiden, Putri Tanjung; dan Direktur Utama Petrosea, Hanifa Indradjaya.

Dalam keynote speech-nya, Luhut menekankan pentingnya kerjasama dan saling mendukung antar elemen bangsa untuk terus bergerak maju. Menurut Luhut, saat ini Indonesia sudah berada di jalur yang tepat, berbagai kemajuan sudah berhasil diraih, namun industri dan universitas harus berkolaborasi untuk pengembangan SDM.

Sementara itu, Hanifa mengatakan bahwa pandemi menuntut semua pihak untuk lebih cepat bertransformasi “Ruang untuk improvement di sektor tambang sangat besar. Sementara dunia kini berubah, namun pandemi ini hanya mengakselerasi perubahan itu,” tegasnya.

Hanifa lantas menjelaskan pentingnya percepatan transformasi perusahaan di saat pandemi. Transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi yang lebih penting justru sumber daya manusianya.

“Menyentuh aspek manusia adalah hal paling utama. Dengan itu kita yakin bisa menyentuh aspek ‘why’ nya” jelasnya.

Petrosea pada tahun lalu menjadi perusahaan kontrak pertambangan Indonesia satu-satunya yang terpilih oleh World Economic Forum untuk masuk ke dalam Global Lighthouse Network.

Petrosea terpilih sebagai salah satu dari 10 perusahaan global dari total lebih dari 1200 kandidat, yang terdiri dari perusahaan jasa dan manufaktur dari berbagai sektor dan industri. “Ini merupakan bukti nyata bahwa Petrosea telah melakukan transformasi di berbagai bidang, termasuk teknologi ke arah yang benar”.

Sementara itu, Putri Tanjung melihat pandemi sangat memukul UMKM karena sebagian besar belum terhubung dengan dunia digital. Namun menurutnya ada hal yang patut diapresiasi yaitu bermunculan anak-anak muda kreatif yang membantu pelaku UMKM terus bertumbuh di saat pandemi. Ia mencontohkan Wahyoo, sebuah aplikasi digital yang telah sukses membantu puluhan ribu warung makan untuk go digital.

Putri sendiri telah meluncurkan program “Pahlawan Digital UMKM” yang bertujuan untuk mengapresiasi dan memberi dukungan terhadap anak-anak muda yang sedang berinovasi membantu UMKM. Putri menekankan pentingnya transformasi digital karena banyak sekali manfaat yang bisa didapat para pelaku UMKM seperti perluasan pasar dan pengurangan biaya operasional. “Bekerja sama dengan kementerian UMKM, saat ini ada ratusan yang mendaftar. Kita perlu lebih banyak inovator untuk go digital” ungkapnya.

Live Talk Values Melestarikan Nilai-nilai Indonesia

Sesi terakhir menghadirkan Menteri BUMN, Erick Thohir; Anggota DPR, Muhammad Farhan; Wakil Direktur Utama & CEO Indika Energy, Azis Armand; dan Co-Founder Daya Lima, Meike Malaon,

Menurut survey yang dilakukan komunitas Pancasila Muda, sebanyak 19,5% responden dalam survey tersebut merasa tidak yakin bahwa nilai-nilai Pancasila penting atau relevan dalam kehidupan mereka. Menanggapi hal ini, Azis berpendapat “nilai” adalah sesuatu yang tidak lekang oleh waktu. “Walaupun faktor eksternal mengalami perubahan, namun nilai-nilai yang mendasari kita dari dalam tidak berubah.” jelasnya.

Hal ini diamini oleh Meike yang menyatakan bahwa nilai-nilai bersifat universal dan melewati batas waktu. “Nilai-nilai itu adalah sesuatu yang harus ditanamkan dan dikembangkan. Nilai-nilai itu adalah sesuatu yang sudah disepakati para pendiri bangsa.” tambahnya. Senada dengan ini, Farhan juga meyakini bahwa nilai-nilai itu tidak berubah,.“Yang paling penting adalah kita melakukan redefinisi dari nilai-nilai tersebut dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Sementara Erick menyoroti pentingnya nilai-nilai dalam menjalankan berbagai tugas besar. Erick bahkan menjadikan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai core values BUMN. Erick berpendapat, saat kita menjalankan tugas besar, kalau tidak didasari dengan iman dan akhlak maka tiap hari godaan itu datang. “Kalau tidak kuat maka kita bisa mengambil keputusan yang hanya menguntungkan kelompok tertentu saja,” jelasnya.

Nilai-nilai Indonesia juga merupakan hal yang sangat penting bagi kualitas kepemimpinan seseorang. Bagi Azis, hal ini bukan hanya berlaku pada pemimpin formal, namun juga kita semua yang pada dasarnya adalah pemimpin. Pendapat Azis diamini Meike yang menganggap, leader itu tidak tergantung apakah ia adalah pemimpin formal, namun yang penting bagaimana ia berdampak bagi orang sekitar.

Erick juga berpesan agar “Jangan pernah bosan mencintai Indonesia. Ayo jadi pemimpin yang dapat melakukan transformasi yang dibutuhkan negara ini,” tuturnya.

Malam harinya, INDY Fest 2020 ditutup dengan konser “Energi Untuk Negeri” yang menghadirkan Slank, band yang tak lekang oleh jaman. Konser yang dipandu oleh MC Kemal dan TJ mengangkat konsep social charity yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap pemeriksaan PCR melalui program #SwabAndSaveIndonesia yang diinisiasi oleh GSI Lab. Melalui konser Energi Untuk Negeri, Indika Energy mengumpulkan donasi senilai Rp. 1.934.944.842 yang akan digunakan untuk mendukung program #SwabAndSaveIndonesia. “Kami percaya bahwa kita tidak bisa sehat sendiri, namun dengan bergotong-royong, saling bantu, kita bisa hadapi pandemi ini,” tutur Arsjad.

Berbagai lagu populer Slank pun menggema di studio malam itu, diantaranya lagu “I Miss You But I Hate You”,  “Terlalu Manis”, “Balikin”, “Kamu Harus Pulang”, hingga aransemen istimewa lagu nasional “Tanah Air” turut menghibur puluhan ribu viewers yang menyaksikan acara itu di YouTube. Rangkaian INDY Fest 2020, festival sehari yang semarak dan penuh makna!